Lebak-Globalmediatama. Com, Yayasan pendidikan Islam Sultan Hasanuddin, yang terletak di desa jalupang mulya kecamatan Leuwidamar kabupaten lebak provinsi banten, sangat sungguh memprihatinkan, pasalnya di era modern ini, yayasan Sultan Hasanuddin, masih saja mengalami kekurangan fasilitas yang menunjang kegiatan sehari-hari, terutama sarana air bersih, di yayasan ini, masih belum bisa menikmati kenyamanan dalam hal air bersih, polemik yang ada di yayasan ini sangatlah di keluhkan oleh santri, dan pengasuh pondok pesantren tersebut.
Sa’at awak media menjambangi ke rumah ketua yayasan Sultan Hasanudin, Kamis (15/07/2021).
KH.zaenudin selaku ketua yayasan sekaligus pimpinan pondok pesantren Sultan Hasanudin menuturkan, bahwa Sanya di yayasan ini sangat mengeluhkan keterbatasan kurangnya air bersih menjadi polemik yang berkepanjangan, pasalnya dari pertama mendirikan yayasan, sampai sekarang ini masih belum bisa terpenuhi, dalam hal air bersih, padahal sudah meminta bantuan kepada beberapa dinas terkait, tapi hasilnya nihil.
“Saya sudah berusaha untuk meminta bantuan kepada beberapa dinas terkait, namun hasilnya nihil, dengan alasan yang beragam”, ungkap kh.zaenudin
“Kami pun sudah berusaha keras, dengan melakukan pengeboran air, bahkan tidak cuma satu titik, melainkan sampai tiga titik, akan tetapi air yang di dapat, sangatlah maksimal, dan tidak memenuhi kebutuhan kami di sini, air yang di dapat sangat kecil”, tambah kh.zaenudin
Masih kata kh.zaenudin,” yang lebih miris lagi jika musim kemarau datang, kami di sini amat sangat kekurangan air bersih, andalan kami satu satunya cuma air kali, besar harapan kami kepada dinas terkait, agar bisa membantu memecahkan masalah kami ini”, tegas kh.zaenudin.
Yayasan pendidikan Islam Sultan Hasanudin memiliki santriawan dan santriwati sebanyak 115 santri, jumlah yang minim ini, bukan karena kurangnya peminat, namun karena masih belum bisa memenuhi sarana air bersih, maka pihak yayasan sengaja mengurangi penerimaan calon santrinya.
Diketahui bahwa Sanya kh.zaenudin, mendirikan yayasan pendidikan Islam Sultan Hasanudin ini, sejak 35 tahun silam, di mana sebelumnya di tempat itu, masih sedikit yang mengerti ajaran Islam, ia juga orang yang pertama mengenalkan ajaran Islam ke suku Baduy, meskipun di akuinya, pada awal awal dakwahnya, ia mendapatkan kendala, berupa penolakan dari warga masyarakat, namun tekad bulatnya ini ia buktikan dengan tidak patah semangat, dan itu terbukti dengan masih ia dedikasikan hidupnya untuk membantu anak anak bangsa, yang bercita cita tinggi, dan ingin mendalami ilmu agama Islam, meskipun keterbatasan ekonomi, tidak menjadi hambatan bagi nya, yang paling penting calon santrinya benar-benar mau belajar.
Yayasan pondok pesantren Sultan Hasanudin Al Jawi, dalam metode pembelajarannya lebih menekankan kepada pendidikan Al-Qur’an, bahkan sarat kelulusan di pondok pesantren Sultan Hasanudin ini, ialah wajib hafal 6 (enam) zuz Al-quran.
Dengan moto pondok berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas, serta berselogan;
“siapkan dirimu, karena dirimu, akan menghadap tuhanmu,”
Rasanya tidak berlebihan, karena itu terbukti, dan di terapkan untuk seluruh santri pondok pesantren Sultan Hasanudin Al Jawi tersebut, dalam proses belajar mengajarnya di saat pandemi Covid-19 ini, selalu menerapkan protokol kesehatan (PROKES) yaitu 5M: Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
(ALFIAN)