Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, (LP2M) UIN SMHB Gelar Restorasi Mangrove bersama LAZISMU KOLING Dan POKDARWIS Putri Gundul 

Tingkatkan Kepedulian Lingkungan, (LP2M) UIN SMHB Gelar Restorasi Mangrove bersama LAZISMU KOLING Dan POKDARWIS Putri Gundul

Serang – Lembaga Penelitian  dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten (SMHB) menggelar Restorasi Mangrove bersama LAZISMU Banten, POKDARWIS “Putri Gundul” dan juga KOLING, bertempat di Desa Kadomas Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, pada Rabu (12/10/22).

Kegiatan restorasi mangrove ini dilaksanakan di Desa Domas Kecamatan Pontang Kabupaten Serang. Total keseluruhan bibit mangrove yang ditanam yaitu 1000 bibit Mangrove.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua LP2M UIN SMH Banten (Hunainah), Kepala Pusat Pengabdian UIN SMH Banten (Agus Sukirno), Ketua LazisMu Provinsi Banten (Cahyo Indro Atmoko), Camat Kecamatan Pontang (Samsuri), Kepala Desa Domas (Ukon Hidayat), Dekan Fakultas Sains, Pembina Koling, Kepala Desa Domas Kecamatan Pontang, serta relawan dari komunitas lingkungan (Koling) dan mahsiswa Fakultas Sains UIN SMH Banten.

Ibu Dr. Hj. Hunainah, M.Pd selaku ketua LP2M UIN Banten menyampaikan bahwa LP2M akan bersinergis dengan berbagai pihak untuk menjaga linglungan.

“Penanaman 1000 Pohon Mangrove ini bagian dari rangkaian Dies Natalis UIN SMHB yang ke 60. Khususnya dengan unsur pemerintah desa, dan komunitas lingkungan, serta dengan pihak lain yang peduli akan lingkungan seperti LAZISMU,” ucapnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Eni Nuraeni, S.Pd, M.Si selaku pembina Komunitas Lingkungan (Koling) menyampaikan bahwa mangrove mengandung sejumlah besar bahan organic, sehingga hal tersebut menjadi alasan mengapa hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dari pada hutan lainnya.

Lebih lanjut, kegiatan restorasi mangrove ini bertujuan sebagai salah salah satu upaya untuk mitigasi bencana dan upaya konservasi hutan mangrove.

“Hutan mangrove sangat penting untuk mengurangi pemanasan global, karena hutan mangrove mampu menyimpan stok karbon 4x lipat dari hutan biasa,” tuturnya.

Selaras dengan yang diungkapkan Eni Nuraeni, Ketua Lazismu provinsi Banten Dr. Cahyo Indro Atmoko menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove merupakan salah satu kegiatan yang untuk menjaga lingkungan, dan ini sebagai tanggung jawab bersama.

“Kita bukan hanya dapat menanam, tetapi hasil penanamannya harus dirawat agar dapat menjadikan lingkungan yang lestari,” pungkasnya.

Beliau juga berharap semoga dengan diadakannya kegiatan ini, menjadikan keberadaan hutan mangrove dapat meningkatkan perekonomian warga, yaitu dengan menjadikan hutan mangrove sebagai ekowisata.

Seperti yang telah diketahui oleh beberapa kalangan, bahwasannya hutan mangrove dapat menahan terjadinya abrasi serta menahan gelombang, sehingga keberadaan hutan mangrove ini sebagai upaya untuk mitigasi bencana.

(Niel)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *