Terkesan Janggal, Pelaksanaan Pembangunan JUT di Desa Sumurbatu – Cikeusik, Diduga Tak Transfaran

Terkesan Janggal, Pelaksanaan Pembangunan JUT di Desa Sumurbatu – Cikeusik, Diduga Tak Transfaran

Pandeglang, – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2022 di Kampung Citereup Desa Sumurbatu Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten disoal Aktivis dan Wartawan yang tergabung dalam Pemerhati Pembangunan Pandeglang (PPP).

Hal tersebut menguatnya dugaan bahwa pembangunan dalam proses pelaksanaan dari awal tanpa disertakan papan informasi sebagai transparansi kepada publik, Padahal diketahui salah satunya melalui Peraturan Presiden nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022 disebutkan bahwa Dana Desa ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen).

Kendati demikian menjadi prioritas yang sudah jelas aturannya pembangunan tidak dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip transparasi, partisipatif, akuntabilitas sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan.

Dari hasil investigasi dan wawancara langsung, minggu (27/11/2022) dengan masyarakat sekitar yang namanya ingin disamarkan sebut saja, Jaman mengatakan bahwa proses pekerjaan dari mulai menggelar material batu tidak terpasang Papan informasi kegiatan

” Mulai pelaksanaan pembangunan kurang lebih 3 minggu yang lalu, untuk papan informasi yang berisikan volume dan anggaran tidak ada, dan juga tidak menggunakan alat berat Setum untuk meratakan batu,” ucap warga setempat

Dikatakannya, hasil pembangunan perkerasan tersebut jelek alias kurang maksimal pak, karena tidak di Setum atau di ratakan. Harapan kami sebagai warga setempat harus di Setum, agar saat melewati jalan ini lebih nyaman dan tidak membahayakan pengguna jalan,” pinta warga setempat

Sementara itu, Aktivis TURKI, TB Aujani, menyesalkan ketidak transparan pemerintah Desa Sumurbatu dalam pelaksanaan kegiatan khususnya pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).

“Kami selaku Sosial Control rencanakan akan ukur ulang volume bersama konsultan dan buat Rencana Anggaran Biaya (RAB) tandingannya,” ucap TB Aujani

TB Aujani menilai anggaran proyek dengan fisik tidak sebanding sehingga menguatnya MarkUp pada RAB.

“Dari awal janggal proses pekerjaannya, wajar masyarakat curiga dengan tidak dipasangnya dari awal papan proyek karena indikasinya antara anggaran dan fisik kegiatan tak sebanding,” paparnya.

Sementara itu, Kades Sumurbatu Ahyani, saat di konfirmasi melalui sambungan whatsApp kepada media dirinya mengatakan, Pelaksanaan Pembangunan tersebut memang belum selesai kang, belum di Setum

” Itu memang belum selesai kang, belum di Setum,” singkat Kades Sumurbatu melalui sambungan whatsApp milik pribadinya

Akan tetapi saat media mempertanyakan Papan informasi Pekerjaan dan Jumlah Anggaran, namun Kades Sumurbatu enggan memberikan hak jawab lebih memilih bungkam

@ ndi




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *