GM – Garut, Kabupaten Garut menggelar Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di 40 Kecamatan dengan total 217 Desa yang melaksanakan kegiatan pemungutan dan penghitungan suara.
Untuk itu guna mengantisipasi terjadinya Konflik sosial antar pendukung calon Kepala Desa sebanyak 1 SSK pasukan dengan Kualifikasi Anti Anarkis di backup oleh Sat Brimob Polda Jabar dari Kompi 4 Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Jabar untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama kegiatan pemungutan dan penghitungan suara para Calon Kepala Desa kepada masyarakat sebagai Pemilih.
1 Regu anggota penugasan dipimpin oleh Padal Wilayah Garut Tengah Ipda Hendarman didamlingi Danki penugasan Iptu R. Hasan Sadikin melaksanakan kegiatan patroli Harkamtibmas pada tahap pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkades serentak tahun 2021 Tahap 1 Gelombang II di Kabupaten Garut di TPS Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng yang mana diprediksi terjadi persaigan antar Calon Kepala Desa dengan tensi tinggi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya gesekan antar pendukung yang Jagoannya bertarung memperebutkan kursi Kepala Desa yang apabila dibiarkan akan terjadi konflik sosial yang lebih besar sehingga meresahkan masyarakat karena tidak jarang merusak fasilitas dan rumah-rumah warga masyarakat.
Danki 4 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Jabar Iptu R. Hasan Sadikin mengatakan Jajaran Kompi 4 Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Jabar siap melaksanakan pengamanan Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Garut yang tersebar di 40 Kecamatan dengan jumlah 217 Desa yang melaksanakan pemilihan dari ancaman gangguan Kamtibmas salah satunya konflik sosial antar pendukung kepala Desa yang sangat meresahkan bagi masyarakat.
Dansat Brimob Polda Jawa Barat Kombes Pol. Yuri Karsono, S.I.K. ditemui di tempat terpisah mengatakan, “Jajaran Sat Brimob Polda Jabar harus siap siaga dan bergerak setiap saat selama pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Garut yang saat ini dapat memunculkan potensi – potensi gangguan Kamtibmas terutama Konflik Sosial yang kerap terjadi pada setiap event Pesta Demokrasi tersebut dengan sasaran fasilitas Desa maupun rumah masyarakat akibat ketidakpuasan Calon Kepala Desa yang kalah.
RED