Soal Proyek JUT di Desa Ciseureuheun, Aktivis dan Wartawan Gaet Konsultan Ukur Ulang Fisik Pekerjaan
PANDEGLANG, – Sejumlah Aktivis dan Wartawan yang tergabung dalam Pemerhati Pembangunan Pandeglang (PPP) menggaet Konsultan Perencana. Hal itu dilakukan untuk membuat Perencana ulang pembangunan Jalan Usaha Tani di Kampung Muncang Desa Ciseureuheun Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang terindikasi ada Mar kUp anggaran, Jum’at (18/11/2022).
Diketahui Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2022, Namun sejumlah Aktivis dan Wartawan hingga kini masih mempertanyakan nilai anggaran yang digunakan.
“Kami menggaet Konsultan Perencana untuk membuat Perencanaan tandingan karena dari analisa Realisasi Anggaran Tidak Sebanding Dengan Total Belanja,” ucap Doris ketua Peleton Pemuda saat dikonfirmasi seraya berkata membenarkan soal menggaet konsultan perencana.
Doris mengungkapkan, solusi untuk menggaet Konsultan dari kesepakatan dengan sejumlah Aktivis dan Wartawan bertujuan untuk mengetahui berapa selisih antara pagu anggaran hasil desa dan berapa jumlah biaya hasil hitungan ulang.
“Dari hasil pengukuran ulang nanti akan dibuat RAB tandingannya dengan begitu selisihnya akan dapat diketahui dengan pasti jika itu terbukti ada Mark Up kami akan kawal dan laporkan,” paparnya.
Senada Aktivis dari DPW JPMI Pandeglang Entis Sumantri, langkah awal untuk melakukan pengukuran ulang fisik pekerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Ciseureuheun Kecamatan Cigeulis.
“Agar diketahui pasti berapa biaya yang di Mark Up pada pekerjaan JUT dari DD TA 2022 Ciseureuh langkah tepat untuk menggaet Konsultan Perencana yang tujuannya membuat RAB tandingan,” tuturnya.
Sementara itu, Iping Saripin Konsultan yang digaet sejumlah Aktivis dan Wartawan mengatakan siap untuk membuat Perencanaan ulang pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Ciseureuheun yang informasinya sudah diselesaikan.
“Jalan JUT dari anggaran Dana Desa di Ciseureuheun harus berpedoman kepada aturan jangan asal dikerjakan, pertama harus perhatikan perencanaan, dan jika dilihat realitanya antara fisik dan anggaran tidak seimbang,” beber Iping Saripin.
Ia juga menambahkan jalan JUT Ciseureuheun yang masuk dalam kategori perkerasan jalan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu berdasarkan fungsi jalan, umur rencana, lalu lintas, sifat tanah dasar, kondisi lingkungan, dan material lapis perkerasan.
“Dari fisik pekerjaan JUT Ciseureuheun tersebut saya sedikit mengkritisi Soal material lapis perkerasan untuk ketinggian LPA dan Pondasi Agregat Kelas B (LPB),” tandasnya.
@ndi