PANDEGLANG,- Globalmediatama.com,- Proyek Pembangunan Rabat Beton yang berlokasi di Desa Karangsari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, tepatnya di Kampung Sempur Desa Karangsari, Diduga dikerjakan Asal Jadi (Asjad), dan juga anggaran ketahanan pangan nabati dan hewani tahun 2022 sampai tahun 2023 patut dipertanyakan.
Pasalnya, menurut informasi warga sekitar bangunan tersebut bersumber dari Dana Desa tahap II T.A 2024 jumlah anggarannya . Rp 94.068.000 Bangunan yang berlokasi di Kampung Sempur Desa Karangsari Kecamatan Angsana yang dinilai belum lama selesai dikerjakan alias baru seumur jagung diduga dikerjakan asal asalan. Hal tersebut di ungkapkan Aan Andria Aktivis Front Pendamping Rakyat (FPR), Senin (12/08/2024) di lokasi pembangunan.
Menurutnya, hal tersebut bukan tidak beralasan lantaran jika dilihat fakta di lokasi pembangunan, sudah mulai rusak bahkan ada beberapa bagian bangunan tersebut mulai pecah retak-retak juga berdebu dan patah, padahal bangunan rabat beton tersebut dinilai baru seumur jagung.
Selain itu kata Aan, dari hasil penelusuran tim banyak ditemukan kejanggalan dan kualitas serta kuantitas yang patut dipertanyakan. Seperti dari segi matrial diduga kurangnya pemadatan dasar sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu, bahkan ketinggian bangunan rabat beton saat di lakukan pengukuran itu berpariatif. Parahnya lagi bangunannya sudah mulai rusak dan banyak di temukan mengelupas batu nya juga terlihat bahkan sudah mulai patah.
“Harusnya melihat dari kondisi bangunannya belum begitu lama selesai dikerjakan, kalau mengacu pada kuantitas dan kualitas nya sesuai akan lebih bermanfaat dengan jangka waktu yang lama, tapi ini tidak baru seumur jagung saja sudah rusak dan ada beberapa bagian bangunan sudah banyak yang retak-retak juga berdebu dan patah. Menurut kami jika Pelaksana mengacu pada teknis kemungkinan kualitasnya bagus,” ungkap pria bertubuh tegap yang selalu kritis dalam menyuarakan persoalan Konstruksi pembangunan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Dirinya mendesak agar dinas terkait lebih intens dalam pengawasan terutama dalam hal penggunaan dana desa dan kegiatan pembangunannya apakah betul-betul berkualitas atau hanya asal-asalan.
“Maka dari itu kami mendesak pihak tim Monitoring dan Evaluasi Kecamatan Angsana, DPMPD Kabupaten Pandeglang dan Inspektorat untuk turun langsung ke lokasi bangunan rabat beton yang ada di Desa Karangsari ,” tandasnya.
Bahkan hal tersebut dibenarkan oleh salah satu warga sekitar yang hendak melintasi jalan bangunan tersebut, bahwa betul pak bangunannya belum begitu lama selesai dikerjakan, namun aneh ko sudah seperti begini keadaannya.
“Ya beginilah keadaannya pak, faktanya sudah banyak yang retak, patah bahkan rusak. Ya menurut kami kurang maksimal pembangunannya, dan juga di perbaiki hanya dikucuri dengan semen tapi hasilnya tetap seperti itu” keluh warga saat di mintai tanggapannya di lokasi bangunan.
Dirinya menjelaskan, anggaran tersebut kan dari uang rakyat, tolonglah dibangunkan semaksimal mungkin sesuai dengan anggaran yang sudah di anggarkan oleh pemerintah.
“Dan kami berharap bangunan ini harus segera diperbaiki, agar kami bisa merasakannya cukup lama. Menurut informasi bangunannya bersumber dari Dana Desa tahap 2 tahun 2024 pungkasnya.
Menanggapi adanya dugaan proyek pembangunan Rabat Beton di Desa Karangsari, Kadis DPMPD Muslim Taupik saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp mengatakan, bahwa disampaikan dan dikomunikasikan dulu ke pak Kadesnya, kekurangannya apa termasuk yang harus diperbaikinya
Sementara itu, Suhandi Kepala Desa Karangsari dan Tim Monitoring juga Evaluasi dari pihak Kecamatan Angsana saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp enggan berkomentar sampai tayangnya pemberitaan.
@ di