Ogan Ilir,-Globalmediatama.com,- Viralnya pemberitaan di media sosial perihal Dugaan Pencemaran limbah yang berasal dari Pabrik Tapioka PT Bakung Starch Lestari yang berlokasi di Desa Bakung Kecamatan Bakung Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, yang di keluhkan masyarakat setempat, mendapat respon cepat dari Bupati Kabupaten Ogan Ilir yang diwakili oleh Setda Kabupaten Ogan Ilir H Muhsin Abdullah ST, MM, di dampingi Asisten II Nursamsu , MM serta Camat Indralaya Syaiful Anwar SE, MSI, langsung turun ke lokasi untuk meninjau dan menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Setelah meninjau langsung ke lokasi kejadian, memang ada hal-hal yang terjadi kebocoran yang mengalir ke sungai Bakung, sehingga aliran sungai di cemari limbah dari PT tersebut dan setelah itu kami mengunjungi Perusahaan tersebut, dan kami meminta kepada pihak Perusahaan untuk tidak beroperasi dulu sementara waktu. Harus sempurnakan dulu termasuk bahan kimia untuk menetralisir limbah yang mencemari sungai Bakung,” ungkap Setda Kabupaten Ogan Ilir, H Muhsin Abdullah ST, MM saat di wawancarai media, senin (03/07/2023) di lokasi kejadian.
Lanjut Setda Kabupaten Ogan Ilir menjelaskan, pencemaran limbah tersebut selain dapat menyebabkan keracunan dan lain-lain, maka secepat mungkin pihak Perusahaan untuk menindak lanjuti.
“Dampak pencemaran Limbah, maka pihak Perusahaan harus segera mensuplay air bersih kepada masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, terutama untuk minum, mandi dan kebutuhan rumah tangga,” imbuhnya
Lebih lanjut Setda Kabupaten Ogan Ilir mengatakan, ikan sudah banyak yang mati mudah-mudahan jangan sampai manusia. Tidak menutup kemungkinan kalau memang pencemaran limbah PT BAKUNG STARCH LESTARI. Tapi sementara sudah kita hentikan dulu jangan beroprasi selama belum di benarkan instalasinya. Sekarang sudah dalam proses perbaikan dan di evaluasi kembali.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Drs, Bustanul Arifin kepada media menjelaskan, kita dapat berita dari masyarakat tadi malam lalu koordinasi sama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan jajaran Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir untuk meninjau dan mengecek langsung ke lokasi kejadian untuk mengetahui langsung kebenarannya. setelah kita cek memang benar banyak ikan yang mati.
“Ikan di Embung dan di sepanjang aliran sungai Bakung banyak yang mati, kemudian setelah kita tes Kualitas airnya, untuk kadar PH dan sebagainya jauh di bawah standar. Artinya tidak memenuhi Kriteria Standarisasi kelayakan. keberadaan air untuk menghidupi kehidupan ikan yang hidup di sungai Bakung di dalam sungai wajar kalau ikan-ikannya banyak yang mati,” jelasnya
Dikatakannya, PH nya saja kita cek tadi 3,5. Standarnya itu kan 6 atau 7 itu normal. lebih lalu kalau ke arah yang lebih jauh sekitar 4,5 coba mencari ke arah yang lebih dekat dengan sumber limbah berasal.
“Yang jelas kita dari Dinas Perikanan punya aturan main tentang limbah yang mencemari sungai Bakung. Kita kan koordinasi dan punya tim terdiri dari beberapa Dinas hasilnya nanti kita laporkan ke pimpinan. Mungkin pimpinan akan mengambil kebijakan,” pungkasnya
“@Jef/Syafe’i