Presiden Joko Widodo Dan Kabinet Indonesia Maju.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas membacakan Doa Syukur Kemerdekaan pada Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021.
Doa tersebut diakui banyak orang sangat indah dan dalam, cukup berbeda dengan doa yang biasanya dibacakan dalam acara kenegaraan. Ternyata ada sosok di baliknya yang menuliskan doa tersebut, yakni KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus. Dia pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah sekaligus Rais Syuriah PBNU. Gus Mus juga dikenal sebagai penyair.
Menag Yaqut pun menjelaskan tentang asal-muasal doa tersebut. “Awalnya naskah doa disiapkan tim yang kami punya di kementerian. Berkali-kali saya baca, terasa masih kurang kena, karena terlalu mainstream. Meskipun secara isi dan substansi sudah mewakili situasi kita semua saat ini,” tulisnya pada laman Facebooknya, Rabu (18/8).
“Saya merasa harus ada doa istimewa di tengah situasi bangsa—dan dunia—yang benar-benar bisa bersama-sama diaminkan seluruh warga tanpa sekat, sehingga pintu langit terketuk. Bayangan saya melayang ke paman saya, Gus Mus. Selain kekiaiannya, saya tahu beliau menulis doa-doa—termasuk doa syukur kemerdekaan—dalam bahasa puisi yang sangat dalam maknanya. Di kanal seperti Youtube, kita bisa saksikan video-video beliau,” lanjutnya.
Gus Mus kemudian mengirimkan naskah doa kepada Yaqut. Namun ternyata ada sedikit masalah. Ketika gladi bersih, doa itu dianggap kepanjangan sehingga harus dipotong agar sesuai dengan durasi yang disediakan.
Doa Syukur Kemerdekaan yang Dibaca Menag Yaqut Ditulis Gus Mus