Pengusaha Minuman Tradisional Asal Kabupaten Pandeglang Minta Peran Pemerintah Bantu Modal dan Pasarkan Produk

Pengusaha Minuman Tradisional Asal Kabupaten Pandeglang Minta Peran Pemerintah Bantu Modal dan Pasarkan Produk

Muzaki Abdullah seorang pengusaha minuman tradisional asal Pandeglang yang berhasil memperkenalkan produk penjualanya di seluruh wilayah Indonesia.

Muzaki mempunyai kelompok usaha yang diberi nama Jahe Aren Sari Raos yang dirintis pada tahun 2018, hingga sekarang omset usahanya telah mencapai di angka kisaran 300 Juta.

Saat ini ia telah memperkerjakan karyawan sekitar 10 orang dari masyarakat lokal yang ada di daerah saketi dan sekitarnya.

Saat diwawancara oleh awak media, Muzaki menceritakan secara singkat awal membangun karir di dunia industri minuman tradisional.

Ia menyampaikan pertama kali merintis usaha dengan berjualan kopi lokal di tahun 2018 sampai di tahun 2019 merambah ke produk jahe dengan modal awal sekitar 130 sampai 140 juta dan telah mengantongi omset sekitar 900 Juta. Akan tetapi, karena produksi tidak memenuhi permintaan pasar, akhirnya memulai membuat rumah produksi di tahun 2019.

Adapun komoditas yang menjadi usaha seperti Jahe aren, kunyit, temulawak, habbatusauda, mustulhimbi, jahe koin, kopi robusta, gula semut aren, kopi gasceng dan masih banyak produk lainya.

Muzaki menyampaikan keunggulan atau ciri khas produk utama yaitu Jahe Aren yang kembangkan tidak menggunakan Rafinasi (Pengawet tambahan).

Saat ini, wilayah yang menjadi target pasar marzuki telah banyak ketimbang awal ia merintis.
Adapun wilayah untuk penjualan produksi seperti daerah sumatera, lampung, kota banda lampung, baturaja palembang, jambi, belitung, kalimantan, cilegon, serang, tangerang, banyuwangi dan masih banyak lainya.

Selain itu, Muzaki aktif memperkenalkan produknya di paltform  media sosial dan Marketplace seperti Twitter, Lazada, Tokopedia dan Shopee.

Namun, di tahun 2021 usaha Muzaki mengalami penurunan disebabkan dari faktor impor.

“Jahe sekarang lagi ancur karena faktor impor, dan mengalami penurunan omset jahe dari bulan juli 2021 sampai hari ini”, ucapnya.

Selain itu, Muzaki sedang menyelesaikan persoalan orderan produk yang terkendala modal usaha.

“Sekarang saya sedang ada orderan, namun terkendala di permodalan yaitu PT. Cakra Banten Permadona senilai 170Juta”pungkasnya.

Diakhir, Muzaki berharap ada peran pemerintah baik kabupaten dan provinsi untuk membantu mempromosikan usaha yang sedang beliau rintis.

“Selama ini banyak UMKM yang terabaikan dengan produk yg bagus dan kualitas yg bagus dari segi pemasaran. Kenapa peran stakeholder justru yg mengambil diluar kewenangan instansi itu sendiri,”tutupnya.

Daniel




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *