Miris,,! Warga Tidak Mampu Berobat di Puskesmas Sobang Pakai KIS, Diduga di Pungut Biaya
Pandeglang, Semakin melambung tingginya biaya pelayanan kesehatan, membuat pemerintah menghadirkan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang kini dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program yang diselenggarakan sejak tahun 2014 itu, telah terbukti menghadirkan banyak manfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus khawatir memikirkan biaya yang akan dibayarkan.
Namun sangat disayangkan tejadi di Puskesmas Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, dugaan terjadi pungutan oleh oknum Karyawan di Puskesmas tersebut. Beberapa hari lalu Pasien asal Desa Cimanis dari keluarga tidak mampu, berobat dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Pemerintah yang masih aktif, namun masih dikenakan pungutan biaya oleh oknum Karyawan Puskesmas Sobang.
Arsah keluarga pasien yang ikut mengantar berobat ke Puskesmas Sobang saat di wawancarai di kediamannya, kamis (13/10/2022) kepada media mengungkapkan, awalnya pasien disarankan oleh bidan desa untuk dibawa ke Puskesmas Sobang, sampai di Puskesmas lalu saya mendaftarkan pasien menggunakan kartu BPJS dari Pemerintah dan persyaratan pun sudah saya lengkapi.
” Setelah itu pasien di rawat dan di infus sambil menunggu hasil konfirmasi dan arahan untuk di rujuk ke rumah sakit. Sampailah siang hari belum ada kabar, lalu saya pertanyakan kembali ke pihak Puskesmas, belum ada jawaban bu dari pihak rumah sakit,” ungkap Arsah seraya menyamakan perkataan Karyawan Puskesmas.
Lebih lanjut Arsah mengatakan, setelah di infus pasien ada perubahan sedikit tadinya tidak mau minum, alhamdulillah mau minum. Karena belum ada kabar saja harus di rujuk kemana. Dan berhubung Puskesmas tidak bisa rawat inap, lalu saya bertanya kalau pasien di bawa pulang saja gimana bu,? Untuk perawatannya ini kan sudah 1 botol infusan, jadi dikenakan biaya bu. Nanti saja pasiennya dibawa pulang bu, karena sudah ada perubahan ke pasiennya, mending di tambah cairan infus lagi saja,” ucap Arsah menirukan perkataan oknum Bidan Puskesmas
” Lalu saya bertanya bu Bidan kalau sampai 3 botol infusan harus bayar berapa,,? Lalu oknum Bidan menjawab, kalau 3 botol infusan tidak sampai 1 juta ko bu, paling sekitar Rp 800 ribuan, itu pun ibu kalau belum ada segitu kekurangnnya bisa di cicil ko bu yang penting ibu ada etikat bayar,” tutur arsah masih menirukan perkataan oknum Bidan
Arsah menambahkan, lalu musyawarah sama keluarga, kaget semua keluarga, kan pakai BPJS Pemerintah, “ko masih di pungut biaya” ucap semua keluarga, akhirnya pasien kami putuskan dibawa pulang saja, lalu karena sudah terpakai 1 botol infusan di kenakan biaya Rp 300 ribu, cek darah 50 ribu jadi total Rp 350 ribu.
” Tadinya saya berharap, kan keluarga pasien dari keluarga tidak mampu dan kebetulan suami pasien hanya kerja serabutan, berharap berobat ke Puskesmas Sobang dengan menggunakan bPJS Pemerintah bisa gratis tapi nyatanya di pungut biaya,” keluh keluarga pasien
Hal senada di ungkapkan suami pasien, kita kan sudah menggunakan kartu BPJS dari pemerintah dan kita berharap bisa gratis, tapi nyatanya di pungut biaya, mana situasi keadaan ekonomi seperti ini pak, itu pun untuk bayar ke Puskesmas dapat pinjam pak
” Mohon kepada pemerintah dan dinas terkait agar oknum Puskesmas sobang yang memungut biaya tersebut. Dapat di tindak tegas dan di berikan sanksi. Agar tidak terlulang kembali ke pasien pasien yang lainnya,” harapnya
Sementara itu, saat wartawan hendak konfirmasi ke pihak Puskesmas Sobang, Kepala Puskesmas Sobang sedang tidak berada di kantor melainkan ada kegiatan di luar kota. Lalu ada Perwakilan dari Pukesmas Sobang yang menemui wartawan, disayangkan tidak bisa memberikan hak jawab melainkan meninggalkan wartawan saat konfirmasi berlangsung
@ ndi