Ogan ilir, Gara gara ketahuan bawa Handphone di Sekolah, siswi di SMP N 5 Indralaya yang berlokasi di Desa Permata Baru Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Diduga diancam oleh oknum guru tidak naik kelas bahkan ironisnya lagi di caci maki perkataan yang tidak senonoh ke siswi.
Diduga ancaman tidak naik kelas bahkan akan di keluarkan dari sekolah dan di caci maki perkataan yang tidak senonoh tersebut di lontarkan oleh oknum guru berinisial (I) lantaran siswi melanggar peraturan sekolah karena ketahuan main Handphone di ruang kelas.
“Awalnya saya dan kedua teman saya ketahuan membawa handphone ke sekolah, lalu kami di panggil oleh oknum guru ke ruang BK, setelah sampai di ruangan, saya dan teman di ancam tidak akan naik kelas bahkan akan di keluarkan dari sekolah, ironisnya lagi diduga oknum guru berkata yang tidak senonoh kepada kami (siswi) lantaran ada dari salah satu kami yang terlihat membawa obat Antimo 2 keping berisi 10 tablet. Padahal obat antimo tersebut titipan teman kami,” ungkap AU salah satu siswi SMP N 5 Indralaya yang di dampingi orang tuanya saat di wawancarai media. (24/05/2023)
Lebih lanjut AU (siswi) menjelaskan, perkataan tidak senonoh yang di ucapkan oleh oknum guru lantaran ditemui obat antimo sebanyak 2 keping berisi 10 tablet di salah satu teman saya, lalu oknum guru berkata,” kamu beli antimo yo, ngapo nak bunting apo kau AU ( kamu beli antimo ya, kenapa mau hamil apa kamu AU)
Hal senada pun di keluhkan salah satu siswi lainnya, dirinya mengungkapkan bahwa oknum guru bukan hanya mengancam dan berkata tidak senonoh kepada kami (siswi red) bahkan oknum guru tersebut sudah memukul pundak saya.
“Oknum guru sudah memukul pundak sebelah kanan saya, bahkan parahnya lagi oknum guru berkata kepada saya, ngapo “T..E ” kau besak nian sudah berapo lanang kau “T..E” in ( kenapa payudara kamu besar sekali, sudah berapa laki laki payudara kamu kasih,” ucap salah satu siswi seraya menyamakan perkataan oknum guru.
Dengan adanya kejadian tersebut, salah satu wali murid tidak terima anaknya di perlakukan seperti itu, lalu wali murid mendatangi sekolah untuk mempertanyakan kejadian yang sudah menimpah anaknya. Kalau memang anak kami salah karena sudah membawa handphone ke sekolah, mungkin alangkah baiknya di berikan sanksi yang sewajarnya lah atau di sita handphone nya lalu di panggil orang tuanya. Mungkin sanksi tersebut kami terima apa yang sudah di lakukan anak kami. Kami sebagai wali murid sangat menghargai kepala sekolah serta dewan guru di sekolahan ini, bahkan sangat berterima kasih sudah mengajarkan ilmu kepada anak kami.
“Namun apa yang sudah di langgar aturan sekolah oleh anak kami, sebenarnya kami pasrah pihak sekolah memberikan sanksi untuk anak kami. Akan tetapi bukan di berikan epek jera malah anak kami di caci maki dengan perkataan tidak senonoh, yang seharusnya perkataan tersebut sangat tidak pantas di ucapkan oleh oknum seorang guru,” keluh salah satu wali murid.
Dikatakannya, kami menitipkan dan menyekolahkan anak kami ke sekolah ini untuk menimbah ilmu dan agar bertutur kata yang baik dan sopan, kendatinya malah oknum guru berkata yang tidak senonoh kepada anak kami (siswi-red)
“Maka dengan kejadian tersebut kami meminta kepada Dinas terkait salah satunya Dinas Pendidikan dan Kepala sekolah SMP N 5 Indralaya agar oknum guru berinisial (I) diberikan sanksi bahkan bila perlu di berhentikan dari sekolahan tersebut,” pinta wali murid dengan raut wajah marah kepada oknum guru
Sementara itu, saat di konfirmasi media salah satu guru mengungkapkan bahwa permasalahan ini sebenarnya miskomunikasi, lantaran siswi siswi yang di panggil belum selesai di berikan arahan dan nasehat sudah meninggalkan ruangan. Adapun untuk klarifikasinya untuk sementara hanya sebatas lisan dulu karena murid dan wali murid belum semuanya kumpul
“Untuk klarifikasi pernyataan antara wali murid dan guru, yaitu hitam di atas putih atau secara pernyataan tertulis akan kita tempuh, Imbuhnya.
(*/Syaf)