Serang – Ada hal yang berbeda dengan apel Pagi Ditlantas Polda Banten Pada Rabu (22/12), dimana Kabid Humas Polda Banten memberikan arahan tentang bermedia sosial ria dan teori viralisasi sebuah konten positif Kepolisian bertempat di Lapangan apel Polda Banten.
Dalam kesempatan ini AKBP Shinto Silitonga mengatakan bahwa Ditlantas Polda Banten adalah etalase kepolisian.”Polisi lalu lintas adalah wajah awal Polda Banten atau etalase Polda Banten yang dilihat oleh masyarakat dikarenakan rekan rekan yang berada di jalanan, yang langsung beriteraksi dengan pengendara, yang menegur, menyelamatkan dan menggandeng untuk bisa menyeberangkan jalan,” kata Shinto Silitonga.
Shinto Silitonga mengatakan dikaitkan dengan menejemen disaat era digital kebaikan sekecil apapun harus tampil dimasyarakat.” Dengan adanya manejemen diera digitalisiasi kita dapat memberitahu kepada masyarakat jangan jastipikasi kami karna ada Polisi Lalu lintas yang meminta bawang lalu semua lalu lintas dianggap sama karna kami sudah banyak berbuat baik lihat dimedia sosial kami banyak hal baik yang telah dibuat untuk keamanan dan keselamatan kelancaran lalu lintas sehingga dengan adanga menejemen media kita mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” ujar Shinto Silitonga.
Shinto Silitonga menambahkan, “Dengan adanya pemberitaan sehingga Publik mengetahui bahwa Polisi telah berbuat baik dan telah menggunakan peralatan yang moderen dalam melaksanakan tugasnya,” tambah Shinto Silitonga.
Shinto juga menjelaskan tentang cara bermedia sosial sebagai anggota Polri. “Jadi hari ini kita akan menyamakan visi bagaimana berperilaku dimedia sosial dengan tidak hedonis menampilkan glamoritas personel Polri misalnya ketika kita memiliki handphone baru atau mobil baru tidak perlu diunggah pada akun media sosial pribadi milik kita karena dapat menimbulkan penilaian buruk terhadap citra Polri dimata masyarakat,” kata Shinto Silitonga.
“Kemudian dari segi etika dengan tidak berbicara kotor, berperilaku kasar dan tidak eksesif atau melampaui batas maka dari itu bijaklah dalam bermedsos dengan menampilkan kegiatan positif Kepolisian,” tambah Shinto Silitonga.
Selanjutnya Shinto Silitonga menjelaskan tentang teori viralisasi sebuah konten positif Kepolisian. “Teori viralisasi konten positif Kepolisian diibaratkan seperti piramida yaitu diawali dari satu konten yang memerlukan pasukan untuk memviralkan konten tersebut, semakin kebawah semakin membesar sehingga memerlukan cyber troops yaitu pengerahan pasukan dunia maya sebagai strategi efektif bagi Polri dalam mengimbangi perkembangan situasi terkini,” jelas Shinto Silitonga.
Shinto Silitonga menambahkan,”Saya mengajak kepada seluruh personel Ditlantas agar menjadi cyber troops Polda Banten yang memviralkan hal-hal positif kepolisian kepada masyarakat, sehingga pesan positif dapat tersampaikan yang efeknya dapat menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan terkendali,” tambah Shinto.
Diakhir, Shinto Silitonga berharap kepada seluruh personel Ditlantas Polda Banten mampu mengemas kegiatan harian kepolisian menjadi konten kreatif bagi publik dengan baik. (De/Bidhumas)