Global Mediatama News Garut – Tepatnya Tanggal 13 November 2021 Tim Investigasi melakukan wawancara dgn 2 orang tokoh masyarakat Desa Cimareme yg bernama Bpk Momo dari kampung sindang langon dan Bpk juju dari kampung sindang singkir, menurut pembicaraan nara sumber yg kami wawancarai tepatnya dari jalan pertigaan Kapolsek Lewigoong sampai ke bunderan STM Garut jalan tersebut sangat parah sekali mengingat banyaknya jalan berlubang disertai genangan air dan bergelombang akibat kurangnya pemadatan jalan dan sering terjadi kecelakaan bagi si pengguna jalan.
Narasumber2 yg kami temui berharap semoga Pihak Pemerintahan Kabupaten Garut untuk segera merespon dan turun kelapangan mengingat jalan tersebut semakin rawan dari kecelakaan, terutama sering kali pengguna jalan tersebut jatuh terkadang tabrakan.
Tokoh2 masyarakat tersebut meminta kepada Pemerintah Kabupaten Garut,Jln KH Hasan Arif sdh tdk layak lagi untuk terus di lakukan tambal sulam yg hanya kekuatanya sebulan atau 2 bulan jadi intinya mubazir buang2 anggaran saja tapi kekuatan jalan tdk ada.
Dan menurut keterangan dari Narasumber yg biasa di panggil bpk momo pemerintahan Garut sdh selayaknya melakukan pengaspalan yg normal tp bukan selalu melakukan tambal sulam dan wajar saja klo jalan tersebut harus di aspal secara stabil lagi karena selama jalan tersebut itu ada baru sekali mendapat pengaspalan secara normal di tahun 1980han.
Dan kami langsung melakukan wawancara kembali dgn narasumber yg menjadi korban ketika narasumber pulang kuliah.
Korban tersebut dari kampung Cimareme yg berinisial NS mahasiswi dari perguruan Universitas Garut(UNIGA) dan NS menjelaskan dirinya jatuh karena kendaraan yg di naikinya masuk ke lubang jalan yg tergenang air tepatnya di daerah bojong salam.
Demikian kami dari GLOBAL MEDIATAMA NEWS melaporkan. KABIRO GARUT DADAN TH.
