FORWAS Menyoal THM Wajah Baru “HALONA” Beroperasi di Pandeglang” Kota Familiar Seribu Ulama Sejuta Santri
PANDEGLANG, Globalmediatama.com – “Kusangka sudah mati rupanya masih bergerak-gerak” hiburan malam oh hiburan malam, patut dipertanyakan meski sudah disoal oleh Element masyarakat bahkan beberapa waktu lalu gabungan para Ulama, Santri, Ormas serta Element masyarakat Kabupaten Pandeglang menggelar Deklarasi Akbar di Alun Alun Pandeglang,” Menolak Miras beredar di Kabupaten Pandeglang,” namun Tempat Hiburan Malam (THM) dengan wajah baru tempat dan lokasi lama yang beradi di wilayah labuan kini Diduga beroperasi kembali di Kota Badak Seribu Ulama Sejuta Santri.
Bukan isapan jempol belaka, pantauan langsung wartawan dilokasi Tempat Hiburan Malam di Kota Badak Seribu Ulama Sejuta Santri, meski dipersoalkan nyatanya tidak dihiraukan bahkan sampai saat ini masih tetap beroperasi namun hanya saja berganti nama” HALONA”.
Pemilik tempat dan juga pengelola THM dibeberapa wilayah kecamatan se-kabupaten Pandeglang salah satunya,” THM “HALONA” tepatnya di wilayah Kecamatan Labuan, seolah nyaman dibalik usahanya yang menuai kritik dan konflik.
Kritik tersebut dari mulai dugaan tidak adanya izin dari instansi berwenang, penyediaan minuman beralkohol yang jelas bertentangan dengan norma agama, adat istiadat pandeglang yang familiar menjadi kota ulama dan santri.
Oknum Pemilik THM dengan kemasan Rumah Makan se_Kabupaten Pandeglang salah satunya THM “HALONA” di Wilayah Kecamatan Labuan, harus sadar dan Menghargai Para Kyai, sehingga dapat melestarikan budaya daerah di Banten yang hingga kini terkenal dengan negeri seribu ulama sejuta santrinya juga jangan terkesan Bersembunyi Dibalik Jendela Kesucian.
Selain itu, Tempat hiburan malam merupakan tempat hiburan yang identik menawarkan minuman beralkohol dengan bermacam-macam merek serta menawarkan Pemandu Lagu (PL) yang diduga ada beberapa yang dibawah umur, yang juga patut menjadi perhatian di kalangan masyarakat, dan para ulama.
Hal tersebut di benarkan oleh salah satu masyarakat di wilayah sekitar labuan saat di mintai tanggapannya kepada media, sabtu (01/07/2023) mangungkapkan sekarang THM tersebut buka kembali pak, tapi berganti nama yaitu “HALONA”.
“Itu pak THM yang dulunya bernama Cafe 21 yang di belakang PLTU Labuan, buka kembali namun namanya beda sekarang menjadi” HALONA,” ungkapnya
Menanggapi hal tersebut, Fardiansyah salah satu Pengurus Organisasi Forum Wartawan Selatan (FORWAS) yang juga merupakan Penggiat Sosial mengatakan, bahwa asal usul Pandeglang, dijuluki negeri seribu ulama sejuta santri dari banyaknya yayasan pondok pesantren yang dari dulu hingga kini masih eksis dan bertahan dengan penguatan tradisi lokal yang mampu bertahan tanpa terkikis oleh perkembangan zaman.
“Tempat hiburan malam di Pandeglang salah satunya THM “HALONA” yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Labuan kami minta tutup karena sangat mencederai budaya lokal Pandeglang yang identik dengan wilayah Religi,” terang Fardiansyah saat di wawancarai media Minggu (02/07/2023).
Fardiansyah juga menyampaikan di Pandeglang juga banyak bermunculan pondok pesantren baru baik tradisional maupun modern yang tetap mempertahankan esensi atau nilai dari pondok pesantren.Di samping ulama dan santri yang menjadi sorotan dan ciri dari daerah Pandeglang, potensi sumber daya alam di daerah ini juga menjadi sorotan.
“Tidak ada alasan untuk Tempat Hiburan Malam di Pandeglang salah satunya THM “HALONA” tetap buka, harus diberantas dan ditutup,” paparnya.
Sementara itu, sampai berita di tayangkan, Oknum Pemilik THM di beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, salah satunya THM ” HALONA” serta Instansi berwenang belum terkonfirmasi untuk di mintai hak jawab klarifikasinya
@ di