Disinyalir Janggal, Program Ketapang di Desa Tegalpapak Dipertanyakan
Pandeglang, – Program yang digelontorkan Pemerintah Pusat untuk Kesejahteraan masyarakat dalam ketahanan pangan itu bersumber dari Dana Desa (DD) 20%. Hal demikian merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 47 tahun 2015 atas perubahan undang undang nomor 43 tahun 2012 tentang Peraturan Pelaksanaan undang undang nomor 6
tahun 2014 tentang desa.
Namun, hal itu tidak diterapkan dengan baik, bahkan masih ada beberapa oknum Kades yang berani melakukan dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD).
Seperti yang terjadi di Desa Tegalpapak Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang yang dinilai janggal dalam program Ketapang Tahun Anggaran (TA) 2022 dan tahun 2023. Program Ketapang T.A 2022 yang diperuntukan untuk pembelanjaan Kerbau guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat, sebanyak 20% dari dana desa, disinyalir janggal bahkan kuat dugaan dimanfaatkan oleh oknum Kades Tegalpapak untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari program tersebut.
Bahkan tidak hanya itu, program Ketapang T.A 2023 yang menurut informasi di realisasikan ternak bebek sebanyak 300 ekor, juga patut di pertanyakan.
Seperti yang diungkapkan oleh Keluarga Saki, selaku pengurus kerbau kepada media, Rabu (15/11/2023) mengungkapkan, bahwa Bapak Saki ngurusin Kerbau milik Ibu Lurah cuma 2 ekor.
“Betul pak cuman 2 ekor kerbau milik Bu lurah yang diurusi Bapak Saki. Kurang lebih sudah hampir setahun ngurusi kerbau milik Bu lurah,” ujarnya
Namun berbeda yang di sampaikan Hasim, Sekretaris Desa (Sekdes) saat di konfirmasi media di Kantor Desa, bahwa kalau untuk anggaran Ketapang
T.A 2022, itu semua di belanjakan ke kerbau sebanyak 3 ekor. Yang merawat kerbau tersebut pak Saki Warga Kampung Ciomas.
“Kalau untuk jumlah anggarannya saya kurang tau, nanti saya tanyakan dulu ke bendahara. Dan kalau untuk anggaran Ketahanan Pangan T.A. 2023, itu juga semua kita belanjakan ke ternak bebek, sebanyak 300 ekor, adapun yang merawatnya masing-masing Kelompok,” kata Sekdes Tegalpapak saat di temui di kantor Desa Tegalpapak.
Namun ungkapan dari keluarga pengurus kerbau dan Sekdes Tegalpapak terkait ada berapa ekor Kerbau yang di realisasikan dari Program Ketapang yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2022, realitanya jawabannya berbeda, entah mana yang benar dan mana yang salah. Bahkan kejanggalan pun muncul dari anggaran yang direalisasikan untuk pembelanjaan Kerbau dan bebek juga patut di pertanyakan.
Sementara itu, Lia Kepala Desa Tegalpapak saat di konfirmasi melalui pesan whatsApp, belum memberikan hak jawab dan klarifikasinya sampai di tayangkan pemberitaan.
@ di