Diduga Upah Pekerja Belum di Selesaikan, Proyek Aspirasi Pemasangan Paving Block di Desa Cimanis Tinggalkan Jejak Buruk
PANDEGLANG, – Pelaksanaan Pembangunan Pemasangan Paving block di Desa Cimanis Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Diduga Selain Pekerjaannya terkesan asal jadi, sebagian Harian Ongkos Kerja (HOK) tak kunjung diselesaikan atau di bayarkan oleh oknum Pelaksana dan Penaggungjawab pekerjaan.
Hasil pantauan media di lokasi Pembangunan, kamis (13/10/2022) Proyek Pemasangan Paving block yang konon katanya belum lama selesai pekerjaannya, namun diduga hasilnya kurang maksimal, pasalnya pemasangan Paving block tidak rata atau bergelombang, dan kualitas paving juga patut di pertanyakan dugaan tidak sesuai spesifikasi serta tidak terlihat papan informasi proyek.
Menurut salah satu warga setempat sekaligus yang ikut kerja di proyek, sebut saja “SA” kepada wartawan mengatakan, Proyek tersebut dari Aspirasi salah satu anggota Dewan inisial N, Kalau untuk upah pekerjanya borongan, akan tetapi upah pekerja sampai saat ini belum semuanya di bayarkan oleh oknum pelaksana.
” Untuk pekerja ada 15 orang, yang belum selesai pembayarannya ada 8 orang pekerja yang belum di bayar oleh oknum Pelaksana Pekerjaan,” jelasnya
Dikatakannya, Pembangunannya sudah selesai pak, perkiraan pertengahan bulan yang lewat, bahkan sudah PHO
” Ya hasil pembangunannya seperti ini lah pak, di bilang bagus keadaannya seperti ini, di bilang kurang layak, bisa jadi, karena upah kerja saya belum sebagian diselesaikan. Intinya proyek tersebut tidak ada pertanggungjawaban dari yang punya aspirasi,” keluh “SA” salah satu pekerja
Lanjut “SA”, terkait anggarannya kurang tau pak, berapa nominalnya dan papan informasi proyeknya pun tidak ada pa, selama saya ikut kerja di sini belum terlihat Papan informasi Proyeknya.
” Waktu proses pelaksanaan pekerjaan pengiriman bahan matrial sering lambat, seperti bukan dari aspirasi. Sehingga makan waktu hampir sebulan proses pekerjaannya,” ucapnya
Harapannya, yang namanya ini program aspirasi untuk rakyat mohonlah terutama upah untuk pekerja jangan di persulitlah dan hasil pembangunannya kami masyarakat setempat meminta harus benar benar maksimal sesuai dengan anggaran yang di kucurkan oleh pemerintah.
Hal senada di ungkapkan pekerja lainnya sekaligus warga setempat yang enggan namanya di publikasikan, untuk upah pekerjaan sistemnya borongan, per meter Rp 15 ribu. Kalau untuk pembangunannya ya selesai hanya seperti itu, tidak ada tambahan lagi dan matrial pun tidak datang lagi. Mungkin kami anggap sudah selesai.
” Ya benar pak, ada sebagian upah pekerja yang belum di bayarkan, bahkan hutang warung pun ada yang belum di bayarkan,” tuturnya
Sementara itu, Haji Abub yang mengaku hanya pendamping Aspirasi proyek, juga kepanjangan tangan dari anggota Dewan inisial “N” saat dikonfirmasi mengatakan, kalau untuk upah pekerja sudah selesai semua, karena saya memberikan hak pekerja kepada salah satu pekerja yang saya percayai,” katanya
” Memang kalau hutang di warung masih ada, ngomongnya sekitar Rp 200 ribu lagi,” ungkapnya
Ditempat terpisah Sudira saat dikonfirmasi mengaku bila dirinya yang memborong pekerjaan dari pihak pelaksana.
” Pekerjaan tersebut saya yang memborong, soal upah pekerja sudah di bayar semua, hanya uang tersebut di pinjam Rp 600 ribu oleh haji abub. Memang benar bekas kami kasbon pinjam ke warga Rp 1000.000 dan belum dibayarkan sampai saat ini kang. Termasuk ke warung belum di bayarkan Rp 200.000 lagi” terangnya
Namun, kata Sudira, ia sudah meminta pertanggungjawaban haji abub karena menurutnya dia yang bertanggungjawab di pembangunan pekerjaan paving block tersebut.
” Harapannya, pihak pelaksana atau penanggungjawab pekerjaan untuk segera membayar upah hasil pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan,” Pungkasnya
Sementara pihak Pelaksana Pekerjaan belum terkonfirmasi, sampai tayangnya pemberitaan, akan tetapi media akan terus menggali informasi, guna untuk meminta hak jawab dari pihak Pelaksana
@ ndi