Pandeglang – Banten,- Pelaksanaan Pembangunan Bangsal Pasca Panen Hortikultura yang berada di Desa Pasanggrahan Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten menuai sorotan dari beberapa kalangan kontrol sosial.
Pasalnya, Bangunan Bangsal yang bersumber dari Anggaran Pembelanjaan Biaya Negara (APBN) Dinas Pertanian Provinsi Banten Tahun Anggaran 2023, yang menelan anggaran cukup fantastis tersebut diduga tidak mengedepankan mutu dan kualitas Spesifikasi dan tehnik.
Perlu diketahui, Pembangunan Bangsal Pasca Panen Hortikultura yang bersumber dari APBN TP Provinsi Banten TA 2023, dengan nilai anggaran Rp 226.500.000 yang di laksanakan oleh Kelompok Tani Mekar Sari 2 yang berlokasi di Desa Pasanggrahan Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Hasil pantauan media yang tergabung di Ruang Jurnalis Nusantara (RJN) Provinsi Banten, Somantri, Kamis (12/10/2023) di lokasi bangunan bahwa pelaksanaan pembangunan Bangsal Pasca Panen Hortikultura di Desa Pasanggrahan Kecamatan Munjul yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Mekarsari 2 yang di ketuai oleh Sarnata, untuk bahan matrial matrial yang digunakan patut dipertanyakan, salah satunya Baja Ringan. Lantaran disinyalir tidak sesuai Spesifikasi tehnik.
“Fakta di lokasi bangunan bahan matrial Baja Ringan yang digunakan ada bermacam macam merek dan spesifikasi, salah satunya merek Truss dengan Spesifikasi C 75, 075 ada juga Truss C 75 dan ada juga MGS C 75 C, dengan bermacam macam merek dan Spesifikasi Baja Ringan yang di gunakan itu, kami menduga bahwa Baja Ringan di oplos dengan harga dan kualitas yang lebih murah dan rendah,” ujarnya
Pria bertubuh tegap itu, yang juga selalu eksis dalam menyuarakan persoalan- persoalan yang ada di Kabupaten Pandeglang khususnya Wilayah Pandeglang Selatan, menduga bahwa Baja Ringan yang digunakan untuk pembangunan Bangsal Pasca Panen Hortikultura yang ada di Desa Pasanggrahan tidak mengedepankan mutu dan kualitas bahkan jauh dari spesifikasi tehnik Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Maka dalam hal ini kami menilai bangunan tersebut tidak akan bertahan lama, lantaran bahan bahan matrial yang digunakan diduga tidak sesuai spek mutu dan kualitas yang sudah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya,” tegasnya
Dirinya meminta kepada dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menindaklanjuti dan turun ke lokasi bangunan agar dapat mencegah penghamburan uang negara.
Sementara itu, Sarnata selaku ketua Kelompok Tani Mekar Sari 2 dan sekaligus pengelola anggaran Pembangunan Bangsal Pasca Panen
Hortikultura saat di temui di konfirmasi media di kediamannya mengatakan, bahwa kalau untuk silaturahmi saya terima, namun kalau terlalu mendalam pertanyaannya mohon maaf saya lagi ada tamu.
“Kalau untuk bahan matrial Baja ringan yang digunakan itu sesuai spek dan mekanisme yang ada. Jadi mohon maaf ya pak dari awal juga kalau untuk silaturahmi silahkan dan saya terima. Artinya begini petugas ada, tim monitoring kunjungan dari dinas terkait ada bahkan kita merealisasikan bangunan tersebut sudah sesuai mekanisme yang ada, jadi kalau terlalu menelisik begini, ko menelisik banget ada apa gitu,” katanya
Lebih lanjut Sarnata mengatakan, adapun terkait ada 3 macam merek dan spesifikasi baja ringan yang digunakan itu nanti saya pastikan lagi karena itu hal hal yang mendetail,” tutupnya
Sementara itu Dinas terkait dan Konsultan Pengawas belum terkonfirmasi sampai tayangnya pemberitaan.
@ di