Di Duga Pelaksana Daerah Irigasi Cikedal Rusak Lahan Milik Warga Setempat, Warga Kecewa

 

PANDEGLANG, BANTEN, – Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Desa Babakan Lor Cikedal, hingga kini menyisakan kekecewaan dan kerugian beberapa warga setempat, lantaran rusaknya lahan mereka dan tegakan pepohonan yang banyak tumbang akibat tergusur alat berat saat beroperasi melaksanakan penggalian.

Hal tersebut diungkapkan seorang warga berinisial RL yang mengaku pemilik tegakan dilahan yang terdampak kegiatan galian DI Cikedal.

Kepada awak media Perkumpulan Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) RL merasa kecewa atas pekerjaan DI cikedal yang dianggapnya sembrono dan tidak memperhatikan dampak lingkungan.

“Begitulah jadinya jika pekerjaan asal asalan, sampai – sampai tegakan atau pepohonan milik saya banyak yang digusur alat berat (beko) dilokasi,” ujar RL

RL mengatakan, beberapa jenis pohon dikebunnya banyak yang tumbang akibat pekerjaan rehabilitasi irigasi. Seperti pohon kecapi, melinjo, hingga pohon durian tapi yang durian itu milik orang lain bukan miliknya.

“Operator beko asal kerja aja, dia seolah tak memperhatikan kalau pembuangan tanah galian merusak pepohonan milik warga,” tandasnya.

RL berharap pihak pelaksana dapat bertanggung jawab atas kecerobohan mereka yang dapat merugikan orang lain. Sementara proyek itu tentunya akan menghasilkan keuntungan.

“Jika proyek itu selesai mereka (pelaksana) pasti punya untung, sedangkan kami buntung,” imbuhnya

Untuk diketahui seperti pemberitaan sebelumnya, proyek rehabilitasi DI Cikedal dilaksanakan CV Multindo Sarana Utama, dengan sumber anggaran dari APBD Kabupaten Pandeglang, sebesar Rp.725.751.636,- Nomor Kontrak : 611/11/SP-Konst/IPDMIP/DPUPR-SDA/2021, waktu pelaksanan 120 hari Kalender dengan tanggal kontrak 23 Juli 2021.

Hingga berita ini diturunkan pihak pelaksana CV Multindo Sarana Utama belum dapat dikonfirmasi. (De/tim)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *