GM – JAWA TIMUR — Jember– Globalinvestigasinews.com –Seorang warga dusun Krajan desa Karangsono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, Muhammad Dhofir gerah dan resah dengan tindakan arogan 3 oknum debt collector.
Pasalnya, para oknum yang mengaku debt collector sebuah leasing mencoba merampas mobil yang dikendarai korban dengan cara-cara yang kurang etis, Kamis (20/05/21).
Dhofir menceritakan kepada wartawan beberapa media, peristiwa ini terjadi pada Kamis, 7 Mei 2021 lalu. Sekira pukul 15.00 Wib saat dirinya mengendarai mobil Xenia warna putih dari arah Tanggul hendak pulang menuju ke rumahnya di Desa Karangsono. Di perjalanan korban merasa curiga sebab merasa ada beberapa orang yang tidak dikenal membuntuti mobilnya.
Sesampai di jalanan daerah dusun Curah Cabe Desa Gambirono Kecamatan Bangsalsari para oknum dengan mengendarai dua sepeda motor memepet mobilnya, memaksa Dhofir untuk menghentikan mobilnya dengan cara menggedor-gedor mobil dan menghadang dengan motor.
“Karena dihadang saya pun terpaksa berhenti dan bertanya kepada mereka, apa maksudnya menghadang dan menggedor-gedor pintu mobil, kalau ada kepentingan dengan saya monggo mampir ke rumah, kita bicarakan baik-baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dhofir mengatakan, dirinya tidak mau turun karena kondisinya lingkungan yang terkenal rawan kejahatan. Setelah terjadi cekcok mulut, akhirnya mereka mengalah, mengundurkan motor yang dihadangkan di depan mobil dan memberi jalan.
“Selanjutnya saya meneruskan perjalanan ke rumah, dan mereka membuntuti sampai ke rumah.” Ujar Dhofir.
Setiba di rumah, tutur Dhofir, mereka dipersilahkan masuk rumah, dan dua orang masuk ke dalam rumah, sementara satu orang ada di luar. Pelaku terus memaksa dengan cara mengintimidasi agar kendaraan yang dibawa korban segera diserahkan ke tangan pelaku. Dalihnya, kendaraan tersebut sedang bermasalah dengan pihak perusahaan leasing.
Ketiga oknum yang mengaku debt collector tidak bisa menunjukkan identitas, seperti KTP dan surat tugas dari perusahaan leasing maupun legalitas surat-surat lainnya.
Saat pembicaraan ramai di dalam rumah, tiba-tiba satu orang pelaku yang tadinya berada di luar, tiba-tiba masuk rumah dan langsung ngomel-ngomel dengan bahasa yang dinilai kasar dan tidak nyaman didengar korban.
Perkataan dan tingkah laku ketiga pelaku yang kasar, mengakibatkan Dhofir merasa terganggu dan mengusir mereka keluar rumah.
“Mereka menolak keluar, kemudian saya paksa keluar pakai tangan tapi mereka malah mendorong saya, hingga akhirnya terjadilah pertengkaran. Karena saya diserang dan ingin membela diri, saya didorong hingga terjatuh mengenai kursi sehingga punggung saya mengalami luka-luka dan tangan serta leher memar, dan mereka langsung pergi begitu saja.” Ujar Dhofir.
“Karena saya merasa menjadi korban dan merasa tidak nyaman akibat tindakan arogan mereka, akhirnya malam itu juga saya minta perlindungan ke Mapolres Jember dan melaporkan kejadian di rumah saya dengan dugaan penganiayaan, ” katanya sambil menunjukkan surat tanda lapor dari Polres Jember.
(+Globaljbi)