Lebak,- Globalmediatama.com, Wilayah pesisir Lebak Selatan, khususnya Desa Situregen, menghadapi ancaman nyata dari potensi bencana tsunami dan Megathrust. Menghadapi tantangan ini, upaya mitigasi bencana menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat dan mengurangi dampak risiko bencana yang mungkin terjadi.
Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, penyadaran, dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Untuk itu, dua Mahasiswa asal Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berkolaborasi dengan GMLS melakukan Proyek MBKM Humanity Angkatan ke-5 di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.
Di dalam giat nya di Desa Situregen, langkah-langkah mitigasi mencakup identifikasi daerah rawan bencana, penyusunan rencana evakuasi, pembentukan sistem peringatan dini, serta edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) berkolaborasi dengan dua mahasiswa Proyek MBKM Humanity Batch 5 Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Francesca Thalia Satiadhi dan Fuji Mentari Endiany, menyelenggarakan Workshop Desain Kaos bertema “Nyegah Bala Laut”. Minggu, (16/11/2024).
Program ini menggunakan pendekatan kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan pemuda, tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi tsunami. Melalui workshop desain kaos, peserta tidak hanya belajar tentang mitigasi bencana, tetapi juga mengekspresikan pemahaman mereka melalui desain yang akan menjadi media kampanye yang efektif.
Komunitas Pemuda Situregen, yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berperan aktif dalam kegiatan ini. Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan juga terlibat dalam pembuatan proyek dokumenter mahasiswa yang menggambarkan peran mereka dalam berbagai kegiatan sosial dan mitigasi bencana.
“Respons masyarakat terhadap program ini sangat positif, melalui pendekatan kreatif seperti workshop desain kaos ini, kami melihat antusiasme yang tinggi dari peserta untuk belajar tentang mitigasi bencana. Ini menunjukkan bahwa metode edukasi yang interaktif dan menyenangkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana,” ujar Deni Apriatna, Ketua Desa Tangguh Bencana (DESTANA) saat dikonfirmasi.
Selain workshop desain kaos, program ini juga menghasilkan dokumenter yang menampilkan peran aktif Karang Taruna dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan olahraga. Dokumenter ini menggambarkan bagaimana organisasi kepemudaan berperan penting dalam membangun solidaritas komunitas dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Senada dengan apa yang diutarakan oleh Abah Lala selaku Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), dirinya mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa UMN di Wilayahnya.
” Kegiatan ini sangat positif bagi warga kami, karena mereka yang mengikuti rangkaian kegiatan dan telah dilaksanakan oleh Mahasiswa yang berkolaborasi dengan warga dan Komunitas disini mendapatkan edukasi yang bermanfaat tentang kebencanaan, juga bisa mengembangkan sumber daya manusia (SDM) nya dengan mengikuti workshop desain kaos bertemakan ‘ Nyegah Bala Laut ‘ hasil dari kreativitas Mahasiswa yang berkolaborasi dengan Komunitas dan warga,” pungkasnya.
(*/De)