Berusaha Melerai Mahasiswa Ini Malah Jadi Korban Penganiayaan Karyawan Warung Makan Cendana
Kendari-Globalmediatama. Com, Saat di konfirmasi awak Media di tempat kejadian perkara (TKP) depan kampus baru uho jalan H.E.A Mokodompit, kelurahan lalolara, kecamatan Kambu, kota Kendari, Sulawesi tenggara tepatnya di depan lorong anawai sekitaran pukul 07.30 WITA pagi. 27/3/2022
BACA JUGA: https://www.globalmediatama.com/kapolres-lebak-hadiri-peresmian-jembatan-ciberang-kecamatan-lebak-gedong/
Armin salah satu Mahasiswa universitas halu oleo fakultas FKIP
Menjelaskan
“Berawal dari laporan salah satu korban terduga penuduhan pelemparan warung makan Cendana, yang dianiaya secara bersama sama Hendrik salah Seorang mahasiswa fakultas hukum semester VIII (8), Datang mengadu dan membangunkan saya beserta rekan rekan bahwa telah terjadi pengeroyokan terhadap dirinya dan saya bersama korban dan sala satu rekan langsung mengendarai motor menuju warung makan Cendana untuk mempertanyakan permasalahan kejadian yang sebenarnya,
Namun sesampainya disana saudara korban langsung turun dari motor untuk mempertanyakan siapa yang melakukan pengeroyokan terhadap korban, namun respon salah satu dari terduga pihak pelaku pengeroyokan langsung menjotos sehingga terjadilah penganiayaan yang kedua kali didalam warung makan Cendana.
BACA JUGA: Waduh…’GAWAT’ Pers Menggugat Akan Gruduk Pandeglang, Mulai Dari Kantor Bupati ,,,,!? https://www.globalmediatama.com/17916-2/
Sambungnya “saya yang melihat saudara korban yang dikeroyok ke dua kali berusaha mencoba untuk melerai masuk menengahi, namun tiba tiba ada dari salah satu pelaku memukul bagian wajah saya dari samping dan belakang di duga menggunakan benda tumpul.
Lanjut ” akibat dari pemukulan benda tumpul tersebut saya mengalami ketidak seimbangan dan pusing, sehingga saya menarik diri dari keroyokan itu agar saya tidak terjatuh, di ketahui bibir atas dan pipi saya mengalami robek saya langsung mengajak rekan rekan saya untuk mengantar saya keruma sakit Aliya 1 anduonohu untuk segera menangani luka saya” tutupnya.
(Roman D. Pd)