PANDEGLANG. Globalmediatama. Com.
Pondok pesantren (ponpes) darusalam yang berada di daerah ploksok daerah Pandeglang tepatnya di kampung warnasari RT 10-RW 02 desa Cibingbin kecamatan cibaliung Pandeglang banten. Majlis ta,lim milik ponpes Darussalam rusak pada bagian atap runtuh di duga akibat tidak kuat menahan terjangan angin dan hujan yang terus mengguyur karena bocor mengakibatkan bahan material bagian atap yang terbuat dari kayu dan bambu lapuk sehingga bangunan tersebut rusak, melihat kondisi bangunan majlis ta,lim dan kobong santri yang rusak seperti itu seolah pemerintah Daerah kabupaten dan Kementrian Agama Kabupaten Pandeglang tutup mata, padahal Majlis dan kobong milik ponpes tersebut tiap hari di gunakan aktifitas ngaji/belajar santri. Kabupaten pandeglang sudah tersohor dengan seribu ulama sejuta santri tapi sangat ironis seolah kurang peduli terhadap sarana prasarana lingkungan pondok pesantren. Senin 4/7/2022
Saat di konfirmasi Pengasuh Ponpes Darussalam, ustad Sahrudin menjelaskan “Majlis yang biasa di gunakan oleh kami dan santri tiap waktu di gunakan untuk kegiatan mengaji dan kegiatan lainnya atapnya Amruk tadi malam, hal ini di karenakan memang jika hujan sudah bocor dan tuanya bangunan majlis, bangunan majlispun belum permanen, masih menggunakan bahan kayu dan bambu, selain itu pembuatan majlis pun sudah lumayan lama dar tahun 2013 hasil suwadaya masyarakat, Ucapnya.
Lanjutnya “Bangunan majlis dari bawah sampai atas masih menggunakan kayu dan bambu seperti dinding masih memakai bilik bambu, jika di musim hujan di Sertai angin kencang air hujan pun sering masuk kedalam, sehingga menyebabkan cepatnya kayu dan bambu yang digunakan bangunan majlis buruk dan cepat Amruk, ungkapnya.
Pantauan awak media di lokadi Ustad Sahrudin dan santrinya sedang sibuk memperbaiki atap majlis yang amruk dengan menggunakan bahan dan peralatan seadanya.
Menurut ustad Sahrudin majlis ini sangat penting dan di butuhkan semua santri untuk berbagai macam kegiatan,
Karena di ponpes darrussalam ini belum mempunyai tempat yang ideal untuk kegiatan santri, baru punya tempat majlis ini, sebetulnya sempit kurang luas karena majlis yang ada berukuran 6×14 meter, dengan jumlah santri 80 orang, termasuk Kobong atau kamar santri ada 20 kamar bahkan satu kamarnya ada yang 4 orang.
Pendiri dan pembina ponpes Darusalam ustad Sahrudin hanya menunggu ke ajaiban dan berharap ada bantuan dari pemerintah karena sampai saat ini ponpes darusalam yang terletak di daerah ploksok belum pernah tersentuh dengan bantuan apapun baik dari pemerintah daerah maupun pusat,
ia juga berharap ada Dermawan yang berdonasi maupun donatur dari hamba allah yang mau berbagi terhadap sesama apalagi ini demi untuk kepentingan umat. ‘pungkasnya.
( Juhri/De)