PANDEGLANG – Koodinator Komunitas Pemerhati Pemilu Indonesia (KPPI) Pandeglang Iik mengatakan, pihaknya menemukan kejanggalan dalam rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Hal itu terbukti adanya anggota PPK yang sudah banyak melakukan pelanggaran namun masih lolos dalam seleksi, bahkan ada saksi partai pada pemilu 2024 lolos jadi PPK.
“Dengan adanya kasus tersebut, integritas komisioner KPU patut dipertanyakan. Sebab, diduga kuat adanya permainan, sehingga dalam rekrutmen PPK tersebut sudah tidak sehat,” kata Iik, Minggu (19/5/2024).
Sebab, menurut Iik, pihaknya telah melakukan pengawasan selama KPU melakukan rekrutmen PPK dalam mempersiapkan tahapan pilkada. Namun, ada anggota PPK yang lolos dan dilantik, padahal bermasalah saat menjadi penyelenggara pemilu sebelumnya.
“Kami banyak menemukan kejanggalan saat melakukan rekrutmen PPK, pertama ada orang-orang yang sudah bermasalah saat pemilu kemarin masih direkrut padahal sudah jelas secara etika kepemiluan itu adalah pelanggaran. Yang kedua ada saksi partai yang lolos jadi anggota PPK,” katanya.
Menurut Iik, masalah tersebut tersebar di sejumlah Kecamatan seperti Kecamatan Cikeusik, Cimanggu dan Saketi. Dalam hal ini tidak hanya KPU, Bawaslu juga terkesan membiarkan persoalan ini, tanpa ada pengawasan yang jelas di lapangan, harusnya Bawaslu juga berperan aktif dalam melakukan pengawalan rekrutmen ini.
“Seharusnya saat rekrutmen Bawaslu bisa aktif melakukan pengawasan jangan sampai acuh. Jangan-jangan justru kedua lembaga ini sengaja bekerjasama dengan sejumlah kelompok atau parpol yang ada,” ungkapnya.
Sekertaris KPPI Marsuni mengatakan hasil temuan tersbut pihaknya akan melaporkan ke Bawaslu Pandeglang, Provinsi dan DKPP.
“Tentunya kalau kondisinya seperti ini Pilkada Pandeglang jangan berharap bersih dari kecurangan. Kami berharap KPU bersikap sigap untuk menghadapi semacam ini sebelum hal ini melebar,” tegasnya.
((*/De/Man)