Pandeglang – Globalmediatama.com, Penambangan tanah galian C yang di duga ilegal yang berada di Desa Pasir Kadu, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang, marak beroperasi, resahkan warga setempat dan pengguna jalan.
Galian tanah tersebut juga Viral di Medso Facebook Ibnul Porek, dalam siaran Facebook tersebut tertulis “Kami masyarakat bukan menolak, tapi kami punya hak kenyamanan. Yu mang Chofee urang belaan masyarakat” siaran facebook tersebut mendapatkan 27 like dan 15 komentar, di dalam komentar tersebut di antaranya menyebutkan seperti yang di komentari oleh Putra Chikal membenarkan setatus Ibnu Porek ” Betul pa Ketua” hal yang sama di katakan Dayat Hidayat Adj “Betul itu nu badan lelah habis puasa kurang sare ngedrop awak” lain halnya dengan komentar Dulang Semplak Centong Potong “Kalau masyarakatnya tegas bisa aja di komplen atas ketidak nyamanan masyarakat setempat. Dan juga bekerjaitu ada waktunya kudu saling mengerti. Sarjali “Pada menutup mata aparatur desanya padahal gx jauh dari kantor y, Aisah “Kamigeh inggis sieun ngaguling komo mun gs samprog jg mobil asa ngelenyap. Demikian beberapa komentar facebook ibnul porex.
Di ketahui akun facebook tersebut milik Ketua BPD Desa Pasir kadu kecamatan Sukaresmi. Saat di hubungi mengatakan “Benar pak akun facebook tersebut milik saya, kasihan masyarakat di bulan puasa terganggu dengan bising suara beko kerja di malam hari hingga jam 3 malam, padahal warga butuh istirahat sudah puasa seharian. Yang lebih ironis lagi galian di kerjakan saat hujan jalan sangat licin banyak yang rusak, imbuhnya.
Bahkan, dari informasi yang diterima, pada hari Rabu jam 21.00 warga beserta beberapa tokoh masyarakat telah melakukan musyawarah dengan hasil, keputusan menurut warga yang enggan di sebut namanya mengatakan dalam pesan tertulisnya
“Masyarakat meminta di bulan suci Ramadan menolak aktifitas pekerjaan malam/lembur di hentikan
Karna mengganggu ibadah teraweh, di surat pernyataan jm 9 beroperasi sedangkan kenyataan jm 8 sudah mulai Dan masyarakat merasa ketidaknyamanannya akibat suara alat berat yang membuat tidak bisa tidur atau istirahat di mlm hari.
Alat berat berupa beko mengeruk tanah dan truk pengangkut tanah terlihat keluar masuk area galian.
Warga setempat merasa terganggu, masyarakat keberatan dengan adanya beroperasinya galian C ilagal itu.
Pasalnya, kegiatan itu membuat jalan Beton di desa mereka menjadi rusak karena dilalui alat berat.
Efek lain dari beroperasinya galian itu menyebabkan tanah-tanah yang dibawa truk berjatuhan di jalan.
Sehingga, saat hujan, membuat jalan licin, dan saat cuaca terik, debu bertebaran, bahkan sudah menimbulkan korban kendaraan truk terguling akibat jalan licin saat hujan.
“Terlebih, mereka menggunakan jasa orang luar sehingga warga tak berani,” katanya, Rabu (29/3/2023).
“Tiap hari saya lihat ada truk lewat. Ada aktivitas pakai alat berat. Hasil tanahnya diangkut truk untuk jalan tol serang panimbang,” imbuhnya.
Warga pun berharap, instansi terkait menindaklanjuti secara tegas.
Hingga berita ini di tayangkan pihak perusahaan belum bisa di hubungi lantaran saat awak media ke lokasi pada sore hari pihak perusahaan galin tanah sudah tidak ada di lokasi. Bersambung
(*/De)