Patut Diteladani Yang Dilakukan Pegawai Kejari Rangkasbitung
LEBAK-BANTEN, Globalmediatama.com – Sebagai salah Satu Lembaga penegakan Hukum di Indonesia, Inilah Pegawai Kejaksaan yang layak jadi teladan di tengah Masyarakat. Salah satunya, Arip Riadi lewat bertani yang saat ini dirinya mengemban amanah Jabatan sebagai Staf Pidana Umum (PIDUM) pada Kantor Kejaksaan Negeri Lebak, hal ini sangat menginspirasi, dan memotivasi Masyarakat luas.
Arip Riadi, selain kesibukan nya dikantor tempat ia bertugas, sebagai staf pidum pada kantor Kejaksaan Negeri Lebak, dengan kemauan dan berbekal ilmu tani, yang di dapat saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), kini ilmu dan hobby nya kembali dikembangkan, dengan turun langsung ke sawah menggarap lahan pertanian. Dengan aneka jenis tanaman sayuran, cabai dan terong.
Pegawai yang akrab disapa Arip ini, sangat motivasi Masyarakat yang mulai enggan bertani,
“Berbicara tentang dasar bertani tentu ada tanah, pupuk, daun, bunga, putik dan buah. Kadang diselingi hama penyakit, dan harga jual yang kadang rendah. Namun ketika produksi melimpah, pertanian menjanjikan berkah. Disitulah, letak tantangan dan kepuasan menjalani kehidupan bertani yang dinikmati,” Ungkap Arip Riadi, di lahan pertanian garapannya, yang berlokasi dikampung Cibuah kecamatan Warunggunung. Pada kamis (5/1/2023).
Diketahui, (beberapa hari lalu, red)
“Cabai yang kita tanam kurang lebih enam ribu batang ini, ada yang mulai merah. Mudah – mudahan masih sempat mendapatkan harga yang cukup bagus saat ini, kalau untuk harga tengkulak, harga cabai saat ini jatuh dikisaran Rp.80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), hingga Rp.90.000,- (sembilan puluh ribu rupiah) perkilonya, tengkulak beli dari saya,” Tutur Arip.
Lanjutnya,
“Disamping itu, selain saya bercocok tanam, tentu bukan saja soal hasil, namun bagaimana bisa kembali memotivasi, merangsang Masyarakat sekitar, untuk kembali bangkit bersama. Dengan memanfaatkan lahan garapan untuk menggeliatkan ekonomi, usai diterpa pandemi sejak dua tahun terakhir ini,” Terang Arip.
Ia menambahkan,
“Tentu banyak yang bertanya – tanya kepada saya, harus mengeluarkan modal berapa sih, untuk memulai bertani sebagai modal awal,” Katanya.
Arip Riadi pun menerangkan,
“Dengan cara menyisihkan sedikit demi sedikit, sejumlah pendapatannya, sebagai pegawai Kejaksaan Negeri Rangkasbitung, kemudian membuka lahan nya untuk digarap,” Terangnya.
“Alhamdulillah, saya sudah mulai memetik hasil, untuk cabai waktu seminggu bisa dua kali panen cabai, dan hasilnya tidak kurang dari seratus kilo,” Ujar Arip.
Saya berharap,
“Mudah – mudahan pertanian ini, mampu memotivasi sejumlah petani untuk ikut bersama – sama menggarap lahan nya kembali yang sudah lama tidur,” Harap Arip.
“Artinya, ketika pertanian ditekuni dengan baik dan bersungguh – sungguh, ternyata mampu menjadi upaya membangkitkan ekonomi, terutama usai diterpa pandemi Covid-19 lal. Sebab pertanian juga mampu membuka lapangan kerja bagi petani di sekitarnya, bahkan hasilnya juga sangat cukup sebagai upaya peningkatan ekonomi,” Ucap Arip.
“Alhamdulillah, berkat saya bertani, sudah ada beberapa Masyarakat, tetangga kebun disini sudah membuka lahan nya kembali untuk digarap, mereka terangsang dan bersemangat melihat hasil tani saya,” Imbuhnya.
“Jujur, saya (Arip), hanya berbekal kemauan yang kuat saja, dalam memanfaatkan sisa waktu selepas bertugas dikantor, adapun untuk luas tanah yang saya tanami cabai, kurang lebih luasnya sekitar setengah hektare,”
“Maka dari itu, mari kita semangat bertani, belajar bertani bersama – sama. Agar bisa bertukar pengalaman juga, membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, pola bagi hasil dengan petani setempat menjadi salah satu cara membantu Masyarakat bangkit bersama, untuk menggeliatkan ekonomi,” Ajak Arip.
”Ya, hal ini dilakukan, hanya mengisi waktu luang saja, dengan memanfaatkan sisa waktu selepas pulang tugas. Kerena dengan bertani, alhamdulillah badan sehat, hati pun riang di tengah hamparan tanaman palawija,”
“Untuk hasilnya, selain untuk bantu ekonomi keluarga, sekaligus untuk warga sekitar
yang terkena dampak pandemi Covid-19, cukup banyak Masyarakat kehilangan pekerjaan. Dengan adanya lahan untuk diolah, sekitar lima orang warga yang kehilangan pekerjaan tetap dapat produktif dengan turun ke ladang.
Terakhir ia (Arip) menuturkan,
“Saya antusias bertani, dan memanfaatkan lahan tidur. Mudah – mudahan hal ini berpengaruh positif, terhadap Masyarakat dalam berusaha. Di sini kita memperkerjakan lima orang pekerja, dengan begitu mereka tetap bisa memberikan sesuatu kepada keluarganya.” Pungkasnya.
(Alfian)