Mesuji, – Menanggapi murahnya harga jual gabah milik Petani Mesuji berkisar hanya Rp3.600 per kilo gram (kg) dan dijual keluar daerah saat musim panen raya sekarang ini, Pemerintah Daerah setempat telah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan menstabilkan juga meningkatkan perekonomian para petani.
Sekertaris Ketahanan Pangan Mesuji, Hendra Cipta menuturkan, lewat surat edaran Bupati Mesuji memprogram seluruh ASN/PNS, Perangkat Desa, dan Tenaga Honorer membeli beras Petani Mesuji 10 kg per bulan, sudah berhasil menyerap 500 ton gabah petani lokal yang dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah yaitu sebesar Rp4.200 kg.
Sementara, pihak penyedia barang program ini adalah 8 Kelompok Tani yang tergabung dalam Koperasi Mesuji Agro Lestari. Kata Hendra, mereka lah yang memenuhi kebutuhan (kuota) barang setiap bulan sebanyak 60 ton beras dari olahan 100 ton gabah petani lokal tersebut.
“Alhamdullillah program ini sudah berjalan 5 bulan ini, dimulai dari November tahun lalu. Dari program ini mengamanatkan kebijakan komitmen pihak penyedia barang membeli gabah dari petani lokal sesuai harga pembelian pemerintah sebesar Rp4.200 kg,” tutur Hendra, Senin (15/3/2021).
Diakuinya pencapaian ini menunjukkan pemerintah daerah belum dapat maksimal menyerap keseluruhan hasil pertanian dari ribuan hektar sawah di wilayah Mesuji, apalagi ketika musim panen raya tiba.
“Ya begini lah, ketika musim panen, membludak hasil pertanian. Wajarlah ketika jumlah gabah banyak di pasaran, harga murah. Nanti ketika gabah sulit, harganya pasti mahal,” ungkapnya.
Namun pihaknya ke depan berencana mengembangkan cakupan usaha suplay beras petani Mesuji dapat merambah memenuhi suplay kebutuhan barang program pemerintah pusat seperti program BPNT.
“Kemarin kami bantu fasilitasi pihak koperasi berkomunikasi dengan pihak penyedia barang program BPNT di wilayah Mesuji. Mudah-mudahan itu bisa berjalan, para petani mohon do’a nya,” tutupnya. (Sur)