Di Duga Proyek Rehabilitasi Irigasi DI Rincang-Jayamekar Tidak Sesuai Bestek…!?

Di Duga Proyek Rehabilitasi Irigasi DI Rincang-Jayamekar Tidak Sesuai Bestek…!?

Pandeglang-Globalmediatama. Com, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui DPUPR telah menggelontorkan dana untuk Rehabilitasi irigasi sebagai bentuk peduli terhadap warga kecamatan jiput terutama warga petani Desa Jayamekar dan Desa Janaka agar lancar dan makmur hasil panennya, dalam pembangunan tersebut di kerjakan oleh salah satu oknum pemilik CV, dalam pembangunan tersebut Banyak warga desa kecewa lantaran proyek Rehabilitasi jaringan irigasi DI Rincang tersebut warga khawatir dampak yang menimbulkan kerusakan pada lahan pertanian pesawahan milik warga lantaran proyek tersebut matrial seperti batu dan pasir di ambil dari sungai Cimajeung.

Warga hawatir di musim penghujan ini menimbulkan abrasi kerusakan pada aliran sungai Cimajeung akibat pasir dan batu bulatnya berkurang sehingga aliran air lebih kencang jika datang banjir dan menimbulkan longsor akibat air mengikis lahan sawah dan perkebunan milik warga yang berada di sepanjang tepi sungai cimajeng.

Dengan adanya laporan beberapa warga sehingga awak media terpanggil untuk turun kembali yang ke dua kali ke lokasi proyek yang sudah dua bulan di kerjakan.

Saat awak media turun ke lokasi untuk memantau langsung Proyek tersebut belum pernah bertemu dengan pihak Cv pelaksana atau mandor juga pihak konsultan perencana, pantauan awak media pekerjaan sudah selesai di kerjakan oleh tukang dan kuli kurang lebih satu mingguan. pantauan awak media sekitar dua minggu yang lalu tukang dan kuli yang kerja di lokasi pekerja kuli dalam bekerja memakai alat manual seadanya sebagai alat untuk meratakan campuran sedimen antara pasir dan semen sehingga kurang rata dan benar, ironisnya lagi bahan material juga seadanya seperti Pasir yang bercampur tanah dan batu bulat yang ada di lokasi, tidak mendatangkan batu belah yang di beli dari luar, lebih parahnya lagi rehabilitas irigasi tersebut saat ini bertambah sempit lantaran pondasi bangunan yang lama dan sudah bocor di tambah kaki kurang lebih tinggi 25 Cm sehingga saluran air menyempit, terpantau juga bangunan yang baru selesai itu sudah banyak yang retak akibat buruknya kualitas material, terpantau juga bangunan perehaban ini tidak sesuai dengan perencanaan yang telah di tentukan lantaran yang di perbaiki hanya bagian atas, terlihat oleh awak media ada perbaikan pada bagian bawah di duga tidak memakai galian pondasi akibatnya saat ini sepanjang irigasi tersebut masih banyak yang bocor dan bagian saluran cacing ke sawah milik warga nyaris tidak di perbaiki.

Proyek rehabilitasi irigasi tersebut berada di Desa Di Desa jayamekar Kecamatan Jiput kabupaten Pandeglang-Banten.

Menurut informasi dari salah satu warga “Irigasi tersebut bernama D.I Rincang kalau warga di sini menyebut Susukan Rincang, Ucapnya

Lanjut warga yang enggan di sebut namanya “Sebelumnya saya Ucapkan terimakasih pada Pemerintah kabupaten Pandeglang yang telah memenuhi usulan kami dari desa dan kecamatan telah peduli untuk merehab irigasi kami, tapi sangat di sayangkan di kerjakan asal jadi, ini ujungnya di Desa janaka di belakang rumah ka Jaimin saya dengar dengar sama lebih kacau lagi bangunanya tidak memakai pondasi bocornya lebih parah lagi, Kalau Papan proyek mungkin ada tapi saya gak pernah lihat, denger-denger anggaranya cukup pantastis Sekitar 500 Juta ke atas tapi saya kurang jelas karena gak pernah lihat anggaran biayanya, Ya memang matrial semuanya di ambil dari sungai cimajeung seperti batu bulat yang sudah terpasang dan pasir di beli dari warga perkaleng tadinya 2000/kaleng warga gak ada yang mau akhirnya 3000 rupiah/kaleng, kalau harga batu 90. 000 ribu/kubik itupun pembayaranya susah sampai saat ini masih nyisa 5 juta, yang di beli oleh pihak pelaksana yaitu cuma Semen, itu Volumenya juga kayanya masih kurang bang ada dua titik lagi yang belum di kerjakan, saya sering ke lokasi klu pihak pelaksana dan konsultan saya belum pernah ketemu, paling ada anak buahnya namanya Karta yang suka datang ngantar semen, kacaulah pekerjaan kaya gitu masih banyak yang bocor, temboknya juga sudah banyak yang retak, kalau saya yang bangun itu paling habis 100 juta, yang mengusulkan proyek itu kami warga desa melalui desa dan kecamatan, pihak Cv itu enak tinggal kerja tembok yang ada di poles dengan semen ya seperti baru, belanja matrial murah, tak peduli kualitas, pekerjaan cepat selesai dapat untung banyak, ungkapnya. 14/6/2022

Saat di konfirmasi Jaimin warga Desa Janaka mengatakan “Lihat saja sendiri oleh wartawan bangunan seperti itu gak pakai galian pondasi malah bangunan penahan air yang lama runtuh langsung di timpah dengan adukan tidak memakai pondasi, ini rencana akan kami laporkan ke pihak intansi terkait yaitu DPUPR biar sekalian saja di beklist CV nya, bahkan kepala desa pernah ke lokasi proyek menyuruh untuk memakai pondasi samasekali tidak di hiraukan percuma di bendung juga airnya tetap bocor lewat bawah karena samasekali gak ada galian pondasi, ini sangat merugikan masyarakat petani dan juga kita yang selalu taat bayar pajak dan juga pemerintah kabupaten Pandeglang, Ucapnya.

Saat di konfirmasi pihak kepala buruh tukang Karta Mengatakan saat istirahat bekerja “Ya Proyek perehaban irigasi Rincang itu sama pelaksananya pak Jajuli, saya hanya kuli termasuk pekerjaan yang ini, kalau masalah papan proyek itu ada di depan saung milik warga petani, kalau bahan matrial ya sebagian beli dari masyarakat dan sebagian beli dari luar, kilahnya.

Awak media menduga Sepertinya pelaksana sengaja mengerjakan rehabilitasi irigasi asal jadi tanpa memperdulikan kualitas yang penting memiliki keuntungan besar dan cepat selesai tidak mengacu pada RAB atau Spek yang telah di tentukan.

Hal ini menimbulkan kecurigaan kuat terhadap CV yang mengerjakan Rehabilitasi irigasi tersebut bahkan ada dugaan Indikasi korupsi bisa merugikan Negara, sehingga pihak dinas terkait harus turun langsung jangan hanya duduk di kursi empuk, bila terbukti ada pelanggaran proses dengan undang-undang yang berlaku atau beclist CV tersebut, hingga berita ini di tayangkan pihak pelaksana dan DPUPR belum terkonfirmasi, Bersambung, lantaran awak Media belum berhasil mengetahui Cv apa yang mengerjakan proyek tersebut.

Ade/Red




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *