Waduh,,! Pendidikan Tercoreng Kembali Dugaan Adanya Pungli Terhadap Siswa di SMP N 1 Sukaresmi

Waduh,,! Pendidikan Tercoreng Kembali Dugaan Adanya Pungli Terhadap Siswa di SMP N 1 Sukaresmi

Pandeglang, – Lagi dan lagi Dunia Pendidikan di Kabupaten Pandeglang tercoreng kembali dengan prilaku tidak terpuji, yang mana terjadinya pungutan liar (Pungli) dengan dasar hasil musyawarah dan kesepakatan yang terjalin antar pihak Sekolah dan Orang tua Murid, selasa, (10/05/2022)

Adapun bentuk pungutan liar (Pungli) tersebut dimana para siswa di SMP N 1 Sukaresmi dipungut biaya untuk pembangunan Pagar di lingkungan sekolah sebesar Rp.50.000 per siswa

Hal tersebut disampaikan oleh orang tua murid, yang namanya enggan dipublikasikan, berinisial VW bahwa dirinya sebagai orang tua murid diharuskan membayar iuran untuk pembangunan pagar di lingkungan sekolah di SMP N 1 Sukaresmi Kabupaten Pandeglang

” Tahun kemarin, tahun 2021, anak saya minta uang yang katanya untuk iuran pembangunan Pagar di sekolah sebesar 50 ribu” ujar Ibu paruh baya tersebut dikediamannya di wilayah Kecamatan Sukaresmi

Sementara itu, saat media coba konfirmasi dengan pihak sekolah, Bendahara Sekolah SMP N 1 Sukaresmi, Onah Sumianah mengatakan melalui pesan WhatsApp pribadinya, bahwa uang yang masuk dari hasil iuran siswa baru terkumpul sebesar 4 juta rupiah,

” Saat ingin dilakukan pembangunan, Kepala Sekolah menyarankan pembangunan Pondasi dulu, namun khawatir mengganggu tanaman Padi milik warga, bangunan tersebut ditunda,” ungkap Bendahara SMP N 1 Sukaresmi

” Waalaikum salam.punten ka anu iuran nembe lebet 4 jt ti murangkalihna catar na aya di ibu
Saur pak kepsek bade di bangun pondasi wungkul tp di sawahna nu di garap ka injak .kasihan katanya (Walaikumsalam, mohon maaf ka, yang masuk iuran nya baru 4 juta dari para siswa, catatan nya ada di Ibu, kata Pak Kepsek (Kepala Sekolah.red) mau dibangun pondasinya saja, tapi di area pesawahan nya yang mau dikerjakan takut terinjak tanaman padinya, kasihan katanya” terang Bendahara pada media

Namun selang tiga sampai empat menit, jawaban tersebut dihapus dan dibalas dengan kalimat lain, yang meminta kepada media untuk menjelaskannya di sekolah dan menghadap pihak Kepala Sekolah dan dirinya sebagai bendahara

“Waalaikum salam, Ka kin hoyong jelas ka sakolah ngobrol sareng pak kepsek sareng ibu ( walaikumsalam, Ka, nanti kalau ingin jelas, ke sekolah, ngobrol dengan pak Kepala Sekolah dan Ibu ” tutup singkat nya

@ ndi




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *