Agen E-Warung Di Carita Terindikasi Mark up Harga Sembako BPNT Dan Gelapkan Uang KPM
Pandeglang-Globalmediatama. Com, Agen e warung yang ada di kecamatan carita terindikasi mark up harga komonditi dan menggelapkan dana KPM Bantuan Pangan Non Tunai milik KPM warga Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang-Banten. Di akui oleh salah satu Agen bahwa dirinya dapat 10 ribu dari setiap mengesek kartu BPNT yang hendak membeli sembako, praktek penggelapan dana KPM ini sudah lama berjalan sejak ada program BPNT.
Salah satu KPM warga carita mempertanyakan sisa belanja miliknya lantaran jumlah uang sebanyak 200 000 miliknya saat belanja di agen tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi di pasaran dia merasa di rugikan oleh agen e warong.
BACA JUGA:
“Saya tidak tau rincian harga sembako yang di jual di Agen yang pasti uang kami dua ratus ribu rupiah hanya mendapatkan Beras sekarung kecil sekitar 10 kg kalau beli di pasar kira-kira 90.000, Sayur sop satu plastik kalau beli di pasar 1000 rupiah, Kentang seperti itu 6 biji kalau harga d pasar 5000, dan jeruk 4 biji kalau beli di pasar 8000, telor 24 biji 30 000, jumlah 134.000, kemana sisa uang kami, sedangkan harga agen kami tidak tau karena daftar hargapun tidak ada, jangankan ada akad jual beli daftar harga juga tidak ada, seharusnya jika tidak ada akad jual beli mestinya agen bikin daftar harga sembako dari kertas atau kertas kardus juga bisa biar terlihat oleh semua warga agar semua KPM melihat, bapak tidak usah cari lagi warga yang mengeluh karena saya sudah banyak mendapatkan keluhan soal harga mahal di agen bahkan dulu warga di sini pernah demo ke agen, saya tidak tau pak mungkin seluruhnya di carita seperti ini, ironisnya lagi ongkos angkut sembako juga saya pribadi yang bayar, sopir 50.000, kenek 25.000 jumlahnya 75.000, seharusnya agen yang bayar karena banyak keuntungan menjual sembako, Ucap Anis salah satu warga KPM BPNT dan juga Ketua RT 006 Desa Pejamben Kecamatan Carita.
Pemilik Agen E Warong Desa Pejamben Eneng saat di konfirmasi di kediamanya mengatakan “Iya pasti kalau Kpm ada saja yang di keluhkan namanya juga orang banyak, tapi kalau masalah harga sembako itu bukan kami yang bikin tapi suplayer, kami hanya menyalurkan, Ucapnya. 25/4/2022
Warga lain yang enggan namanya di publikasikan mengatakan “Ya tidak jelas harganya pak berapa kami tidak tau dan gak di kasih tau oleh agen, uang kami 200 000, dapat beras sekarung kecil, kentang gak ada setengah kilo, jeruk 4 biji dan sayur sop plastik kecil, itu yang kami dapatkan, Ucapnya.
Bukan hanya di Desa Pejamben yang terjadi mark up harga, juga terjadi di Desa tembong, Saat di konfirmasi salah satu Pemilik Agen e warung di carita yaitu agen Raisha, Suha mengakui jika dirinya memiliki penghasilan 10 ribu dari jumlah KPM yang ada di desanya
“Ya benar Cuma dari gesekan kartu KPM 10.000 (Sepuluh ribu) yang kami dapatkan, padahal resiko kami sangat banyak termasuk ke Desa kami ngasih alakadarnya, soal harga kami tidak tau itu urusan suplayer H Kirtam yang menentukan, kami hanya membagikan apa yang di kirim oleh suplayer, seperti saat ini ada kekurangan 5 KPM kami harus tlpon ke suplayer, baru di kirim hari ini padahal pembagian sembako di desa ini kemarin, Ungkapnya.
Kepala Desa Tembong H Adang Kosasih saat di konfirmasi di kediamanya berdalih jika desanya pernah menerima pemberian dari Agen
“Sejak ada BPNT sepeserpun saya tidak pernah merasa di kasih, saya tidak terima nanti akan saya panggil agen itu, kalau membentuk agen Suha dulu benar dia itu yang saya tunjuk tapi sampai saat ini saya belum pernah merasakan rasanya hasil bisnis sembako mereka, tapi jika warga saya benar di rugikan gak bisa di biarkan saya akan beremuk dengan semua kepala desa di carita jangan sampai warga kami di rugikan, pungkasnya.
Ade/Red