GM, Sungai Penuh – Globalinvestigasinews, Sepekan menjelang Ramadan 1442 H, Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi masih berstatus risiko tinggi penularan Covid-19. Demikian disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah, Jumat (9/4/2021).
Hingga saat ini sudah terdapat 659 warga Kota Sungai Penuh yang terkonfirmasi positif Covid-19. Warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 534 orang, dan yang masih menjalani perawatan hingga saat ini berjumlah 125 orang.
Sementara itu, enam orang warga Kota Sungai Penuh tercatat meninggal terkait Covid-19. “Kota Sungai Penuh masih zona merah, dan tiga kabupaten dan kota zona oranye dan kabupaten lainnya berada pada zona kuning,” kata Johansyah.
Tiga kabupaten dan kota yang berada pada zona orange atau zona risiko sedang penularan Covid-19 yakni Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, dan Kabupaten Muaro Jambi. Sementara tujuh kabupaten lainnya berada pada zona kuning Covid-19 atau zona risiko rendah penularan Covid-19. Daerah tersebut adalah Kabupaten Sarolangun, Merangin, Bungo. Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung (Tanjab) Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Sementara itu, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jambi masih terjadi. Dalam tiga hari terakhir terdapat 150 orang lebih warga Jambi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pada Kamis (8/4) terdapat 50 orang warga Jambi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tersebar di lima kabupaten, yakni 24 orang di Kabupaten Batanghari, 13 orang di Kabupaten Muaro Jambi, tujuh orang di Kabupaten Tebo, dan masing-masing tiga orang di Kabupaten Tanjab Timur dan Tanjab Barat.
Secara keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jambi berjumlah 6.563 orang. Sebanyak 5.233 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan yang masih menjalani proses perawatan sebanyak 1.235 orang, tersebar di sebelas kabupaten dan kota.
Sementara pasien yang meninggal karena Covid-19 di daerah itu berjumlah 95 orang.
Satgas Covid-19 Provinsi Jambi mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Terutama menjelang Ramadan 1442 Hijriah dengan menerapkan 5M, yakni: memakai masker mencuci tangan dengan sabun di air mengalir menjaga jarak menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas atau bepergian keluar daerah.
JOHARI SOFWAN