Bantuan PKH Milik Beberapa KPM Diduga di Potong dan KKS di Kolektif Oleh Oknum Ketua Kelompo
PANDEGLANG.- Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Parungkokosan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Diduga dipotong dan Kartu PKH di kolektif oknum ketua kelompok, hal tersebut di ungkapkan oleh beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), Rabu (19/01/2022)
Diantaranya, inisial (DS) salah satu KPM PKH kepada awak media mengatakan, bahwa semenjak saya mendapatkan bantuan PKH dari awal sampai sekarang saya belum pernah mencairkan sendiri saya hanya menerima uang saja dari ibu Mulyani selaku ketua kelompok sebesar Rp 700.000, namun di potong lagi oleh ibu Mulyani sebesar Rp 100.000, jadi total uang yang saya terima Rp 600.000 dan itu pun dilakukan disetiap pencairan PKH.
Padahal saya mempunyai anak Sekolah Dasar (SD) dan anak belita, selama saya mendapatkan program PKH tersebut baru sekali saya memegang kartu KKS milik saya, itu pun saat saya mau mencairkan ke agen BRI link milik ibu Warsiti malah bilang ke saya kenapa kamu mencairkan sendiri,” ungkap (DS) seraya menyamakan perkataan ibu Warsiti dengan nada yang tidak enak di dengar
” Ia pun menambahkan, Biasanya disini kartu KKS tersebut saat mau dicairkan selalu di kolektif oleh ketua kelompok masing-masing, setelah kartu KKS tersebut dikumpulkan lalu dicairkan oleh ketua kelompok ke agen BRI link milik ibu Warsiti.
Ditempat terpisah Warsiti selaku pemilik agen BRI link dan sekaligus agen E-waroeng Desa Parungkokosan saat dikonfirmasi di rumahnya mengatakan, bahwa saya tidak ikut campur terkait pencairan PKH cuma pernah sekali tahun 2021 dan kalau pencairan yang kemarin saya tidak ikut mencairkan karena kebetulan mau Hajatan dan untuk pencairan yang bulan kemarin itu Pendamping PKH langsung bawa brilink ke kantor Desa.
Sementara, Soni selaku Pendamping PKH desa Parungkokosan, saat di konfirmasi perihal dugaan pemotongan dan pengolektifan KKS milik KPM yang di lakukan oleh ketua kelompok melalui via whatsApp, kamis (20/01/2022) mengatakan, jika ada yang benar masuk ke point pointnya yang di maksud bapak, silahkan di cek ke KPM nya langsung.
” Silahkan di cek ke KPM langsung, atas nama siapa? yg mengolektif siapa? yang memungut siapa? alasannya apa? dan bila benar langsung saja laporkan ke pihak kepolisian,” singkat Pendamping melalui via whatsApp kepada awak media.
Sementara, Mulyani selaku ketua kelompok belum terkonfirmasi sampai tayangnya pemberitaan.
@ ndi